REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Ketua Tim Khusus Infeksi Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, Anggraeni Alam mengatakan bahwa virus corona jenis baru tidak ditularkan oleh hewan peliharaan. Hal itu telah dikonfirmasikan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Masyarakat diminta tidak khawatir dengan isu yang menyatakan bahwa virus corona bisa menular melalui hewan peliharaan," kata Anggraeni, dalam acara Jabar Punya Informasi atau Japri di Lobi Museum Gedung Sate Bandung, Jumat.
Anggraeni menuturkan, sumber penularan virus corona belum dapat dipastikan, entah dari ular atau kelelawar. Beberapa penelitian lanjutannya meragukan sumber penularan tersebut karena biasanya virus corona disebarkan oleh burung.
Banyaknya informasi yang beredar soal infeksi virus corona, menurut Anggraeni, telah membuat masyarakat panik. Tidak sedikit warga yang cuma mengalami batuk dan pilek setelah mengunjungi Singapura, Hong Kong, atau negara lainnya yang terpapar virus tersebut, lalu merasa terkena virus corona.
"Mayoritas karena kekhawatiran. Mereka menyatakan pada November, Oktober, dan bulan kapan, dari kota ini dan itu, merasa harus diperiksa, khawatir terkena virus corona," katanya.
Saat ini, menurut Anggraeni, banyak orang yang kriterianya panik. Mereka bukan orang yang 14 hari terakhir mengunjungi China atau negara yang terkonfirmasi ada pasien positif.
"Yang ke China atau Hong Kong atau Singapura pada November dan Oktober tahun lalu juga panik," kata dia.