Jumat 31 Jan 2020 03:00 WIB

Empat Tahapan Diagnosis Infeksi Virus Corona Wuhan

Empat tahapan diagnosis perlu dipahami untuk penanganan infeksi virus corona Wuhan.

Ilustrasi melawan infeksi virus corona. Empat tahapan diagnosis perlu dipahami untuk penanganan infeksi virus corona Wuhan.
Foto: MgIT03
Ilustrasi melawan infeksi virus corona. Empat tahapan diagnosis perlu dipahami untuk penanganan infeksi virus corona Wuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan, ada empat tahapan diagnosis ketika menghadapi infeksi virus corona yang perlu dipahami bersama, yakni people under observation, suspect, probable, dan confirm. Tahapan itu penting diketahui dalam upaya penanganan dan penanggulangannya.

"Ada empat tahapan, ini penting diketahui terkait penanggulangan serta penanganan pasien virus corona nantinya," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Anung Sugihantono di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Anung menjelaskan people under observation diterjemahkan sebagai orang dalam pemantauan, sedangkan suspect ialah orang atau pasien dengan pengawasan. Orang dalam pemantauan berarti ia pernah ke daerah endemis atau Wuhan, China dan saat ini berada dalam keadaan sehat, baik-baik saja, tanpa ada keluhan. Selain itu, saat meninggalkan Wuhan juga dinyatakan sehat.

Namun, jika kemudian orang tersebut datang atau berasal dari Wuhan dan mengalami batuk serta sejumlah gejala, maka ia akan masuk menjadi orang atau pasien dengan pengawasan terkait virus corona. Terhadap kedua kelompok ini, perlakuannya akan berbeda.

"Kalau orang dalam pemantauan mendarat di Indonesia, maka akan dipasangkan alat pengukur suhu lengkap terlebih dahulu," katanya.

Akan tetapi, menurut Anung, jika kemudian tergolong dalam kategori orang atau pasien dengan pengawasan, maka mereka akan masuk di dalam proses karantina ataupun isolasi. Ia menegaskan, pengertian karantina dan isolasi juga harus dibedakan.

"Karantina artinya seorang suspect virus corona masih bisa hidup di luar, tetapi tidak boleh berinteraksi dengan orang lain," jelas Anung.

Lain halnya dengan isolasi dalam pengertian pasien berada di ruangan khusus, dirawat dengan cara khusus, dan diperlakukan dengan cara khusus pula. Pasien akan terus dilakukan pemantauan selama 24 jam, antara lain terkait dengan suhu tubuh, darah, dan napas.

Anung mengatakan, tahapan diagnosis lain dalam infeksi virus corona ialah probable atau mungkin serta confirm atau terkonfirmasi. Probable merupakan tahap pemeriksaan lanjutan dari pasien suspect.

"Jika nanti dinyatakan ada virus corona, maka akan masuk kategori confirm atau positif terinfeksi," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement