Kamis 30 Jan 2020 08:04 WIB

Usia yang Pas untuk Penggunaan Skincare Anti Aging

Produk skincare anti aging diperlukan untuk menangkal penuaan dini.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Produk perawatan kulit (skincare) anti aging direkomendasikan mulai dipakai sejak usia 25 tahun.
Foto: Pixabay
Produk perawatan kulit (skincare) anti aging direkomendasikan mulai dipakai sejak usia 25 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setiap orang, baik wanita dan pria, pasti selalu ingin tampil awet muda dan bebas kerutan di kulit wajah. Tak heran jika banyak orang pergi ke klinik kecantikan dan menggunakan rangkaian perawatan kulit antipenuaan dini (anti aging).

Dr Haekal Anshari MBiomed (AAM) mengungkapkan, penggunaan perawatan kulit anti aging sebaiknya dilakukan sejak usia 25 tahun. Sebab, di usia tersebut sudah mulai terjadi proses penuaan yang ditandai dengan penurunan produksi kolagen akibat radikal bebas, paparan sinar matahari, maupun polusi.

Baca Juga

"Meskpun usia 25 tahun belum nampak jelas keriput dan wajah kendurnya, tetapi sebetulnya proses tetap berjalan,” kata Haekal dalam acara peluncuran skincare anti aging Y.O.U Golden Age di The Hermitage Jakarta, beberapa waktu lalu.

photo
Dr Haekal Anshari MBiomed (AAM) saat peluncuran rangkaian skincare anti aging Y.O.U, Golden Age di The Hermitage Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Haekal, andaikan tidak dilakukan perawatan sejak dini, maka proses penuaan bisa berlangsung lebih cepat. Apalagi jika orang menerapkan pola hidupkurang sehat.

Penuaan pada kulit ditandai dengan kondisi kulit kering, muncul kerutan halus, dan muncul flek-flek hitam di wajah. Kulit berminyak setelah menginjak usia 25 tahun atau 30 tahun juga bisa menjadi tanda proses penuaan akibat ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh.

“Kalau wanita di atas 30 tahun masih jerawatan besar-besar sampai ke punggung, ada kumisnya, ada bulu-bulu pada tangan, rambut rontok, nah ini merupakan gangguan hormonal namanya hiper androgen. Ini merupakan tanda penuaan juga,” jelas Haekal.

Selanjutnya, Haekal mengatakan, konsumen harus cerdas dalam memilih perawatan kulit anti aging. Ia menyarankan untuk memiliki perawatan kulit anti aging dengan kandungan ekstrak buah yang sudah terbukti secara ilmiah mempunyai manfaat untuk kulit.

Haekal merekomendasikan buah delima (pomegranate). Ia menjelaskan, delima mengandung vitamin A,C, E, antioksidan, antosianin, flavonoid, dan asam elagik.

Antioksidan dalam delima, menurut Haekal, tidak hanya menangkal radikal bebas, namun dapat memperbaiki sel-sel kulit yang rusak. Sementara itu, antioksidan yang mudah diserap kulit dapat memperkuat lapisan kulit dan melembabkan kulit. Senyawa dalam delima tidak hanya bisa menghambat kerja enzim perusak kolagen, tetapi juga dapat memperpanjang umur sel yang memproduksi kolagen-elastin.

"Pome ini bisa mempertahankan dan meningkatkan kekenyalan kulit, (membuat kulit) memiliki daya tahan terhadap radikal bebas dan berbagai gangguan kesehatan kulit lainnya,” katanya.

Selain itu, Haekal menganjurkan agar produk perawatan kulit anti aging bebas alkohol. Ia mengingatkan, kandungan alkohol bisa membuat kulit menjadi kering.

“Jadi yang kulitnya kering bisa tambah kering,” ujar Haekal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement