Rabu 29 Jan 2020 06:28 WIB

Cara Tangani Otot yang Terkilir

Istirahatkan dulu otot terkilir beberapa hari sebelum kembali beraktivitas.

Rep: Noer Qomariah/ Red: Indira Rezkisari
Olahraga bisa membuat otot terkilir. Segera ke dokter jika menemukan memar atau bengkak yang berlebihan.
Foto: Antara
Olahraga bisa membuat otot terkilir. Segera ke dokter jika menemukan memar atau bengkak yang berlebihan.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Kebanyakan terkilir didapatkan sehari-hari karena melakukan olahraga ringan hingga sedang. Jika pembengkakan terasa sedikit sakit, istirahatkan anggota tubuh yang terkilir beberapa hari, kemudian Anda bisa kembali ke rutinitas harian.

Apabila Anda mengalami cedera betis, dua hari kemudian Anda mungkin akan memulai latihan mengangkat betis. Seperti mengangkat tumit juga betis dari lantai untuk berdiri.

Baca Juga

Seorang fisioterapis Ashley James mengatakan jika itu sangat menyakitkan, terutama jika ada memar, mintalah saran dari fisioterapis atau dokter umum yang dapat memberi latihan khusus.

Dengan ketegangan tingkat sedang, beberapa serat otot telah sobek sedikit dan mungkin belum bisa kembali berolahraga. Misalnya sekitar 21 atau 28 hari kemudian.

“Tidak ada salahnya menggunakan es untuk mengalihkan rasa sakit. Cukup masukkan ke dalam kain basah (agar) tidak langsung ke kulit. Elevasi dan kompresi akan membantu lebih banyak ,” kata James, seperti yang dilansir dari The Guardian, Rabu (29/1).

Selain itu, terkilir tingkat tiga adalah yang paling parah. Dalam kondisi ini, serat sobek sepenuhnya.

Anda biasanya akan merasakan letupan dalam situasi itu, bahkan mungkin terdengar. Meskipun mungkin tidak sesakit seperti otot tegang dalam level sedang, Anda akan tahu itu serius.

Sebab, Anda akan kehilangan kemampuan menggunakan otot itu dan mungkin perlu menjalani operasi. Jika kondisinya sedang atau parah, James menuturkan, ada baiknya mendapatkan diagnosisi dari seorang fisio sehingga mereka bisa mengatur rehabilitasi.

“Kuncinya adalah memahami apa yang telah anda lakukan di awal. Jika mendiagnosis diri sendiri, kemudian mencari info di internet, Anda bisa memperburuk dirinya sendiri,” ujarJames yang juga menjadi juru bicara Chatered Society of Phsyiotherapy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement