Kamis 23 Jan 2020 13:33 WIB

Hak Cipta Novel The Great Gatsby Berakhir Desember 2020

Novel The Great Gatsby akan menjadi milik publik begitu hak ciptanya berakhir.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Film The Great Gatsby diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya F Scott Fitzgerald. Hak cipta novel klasik tersebut akan berakhir pada pengujung Desember 2020.
Foto: Hollywoodpicture
Film The Great Gatsby diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya F Scott Fitzgerald. Hak cipta novel klasik tersebut akan berakhir pada pengujung Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Selama beberapa dekade, sejumlah karakter dari The Great Gatsby, seperti Jay gatsby dan Daisy Buchanan, seolah telah menjadi nyata bagi jutaan orang yang membaca novel itu. Bahkan, karakter-karakter ini menjelma dalam kehidupan masyarakat Amerika, khususnya mereka yang menjadi korban dari perburuan harta kekayaan dan status sosial.

Dilansir USA Today, novel yang klasik Jazz Age karya F Scott Fitzgerald itu akan berakhir hak ciptanya pada akhir 2020. Nantinya, siapapun bisa menerbitkan buku tentang The Great Gatsby dan menjadikannya film, opera, atau mementaskannya di teater musikal Broadway.

Baca Juga

Mereka yang ingin mengangkat kisah The Great Gatsby tidak lagi perlu meminta izin untuk menulis sekuel, maupun prekuelnya. Bahkan, sekalipun narasi cerita novel ini diubah, seperti menyelipkan peran-peran tambahan, hingga pemeran utama yang berubah karakter, pun tak akan jadi masalah.

“Kami sangat bersyukur telah memilikinya dilindungi hak cipta, tidak hanya demi keuntungan semata, namun sebagai upaya melindungi isi novel untuk memandu proyek-proyek tertentu dan menghindari sesuatu yang tak diinginkan,” ujar Blake Hazard, cucu dari penulis Fitzgerald.

Hazard selama ini telah menjadi wali dari warisan sastra sang kakek. Menurut Hazard, saat ini The Great Gatsby sedang memasuki periode baru dan sangat antusias untuk menyongsongnya seraya menantikan hal menarik yang mungkin akan terjadi di masa datang.

Sementara itu, James L W West III, seorang profesor emeritus di Pennsylvania State University mengatakan bahwa hak cipta dan reputasi sastra Fitzgerald telah dijaga dengan baik oleh perwalian. Ia berharap hak cipta itu dapat terus dipertahankan, meski di bawah hukum Amerika Serikat (AS), karya sastra pada akhirnya akan menjadi milik semua orang.

The Great Gatsby diterbitkan pada 1925 oleh penerbit Scribner. Ketika Fitzgerald meninggal pada 1940, kurang dari 25 ribu eksemplar novel ini terjual. Saat ini, penjualannya di seluruh dunia mencapai hampir 30 juta dan lebih dari 500 ribu eksemplar terjual setiap tahun, untuk di AS saja.

Penerbit yang berspesialisasi dalam karya lawas sudah menyiapkan edisi tersendiri. Library of America akan memasukkan The Great Gatsby edisi hardcover hasil editan West. Perpustakaan Everyman, yang selama bertahun-tahun telah menerbitkan novel di Inggris juga akan merilis edisi hardcover di AS.

Pemimpin redaksi Scribner, Nan Graham, mengakui bahwa penjualan cenderung turun. Meski demikian, penerbit berupaya mempertahankan sebanyak mungkin pasar, menarik sebagian dari ikatan panjangnya dengan ahli waris Fitzgerald.

Novel grafis The Great Gatsby, yang menampilkan pengantar dari Blake Hazard, juga akan keluar pada bulan Juni. Pada 2018, Scribner menerbitkan kembali buku itu dengan apa yang disebut sebagai novel berwibawa, membuat perubahan kecil berdasarkan catatan Fitzgerald.

Pendahuluan dari buku itu dibuat oleh penulis Scribner, Jesmyn Ward, yang dua kali memenangkan penghargaan National Book Award. Ward pernah menulis tentang bagaimana dirinya yang merupakan seorang Afrika-Amerika dari pedesaan Mississippi, dapat mengaitkan dengan kisah Fitzgerald yang terletak di Long Island, New York.

"Ini adalah buku yang bertahan dari generasi ke generasi, karena setiap kali pembaca kembali ke The Great Gatsby, kami menemukan ilham baru, wawasan baru, sedikit bahasa baru,” ujar Ward.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement