Kamis 23 Jan 2020 05:38 WIB

5 Cara Pencegahan Penularan Coronavirus dari China

Belum ada vaksin untuk mencegah penularan Coronavirus.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih
Coronavirus
Foto: AP
Coronavirus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengimbau seluruh warga Jakarta waspada terhadap wabah pneumonia berat atau coronavirus jenis baru yang berawal dari Kota Wuhan, China, sejak 31 Desember 2019.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKI Jakarta, dr. Dwi Oktavia memaparkan hingga 21 Januari 2020, telah ditemukan 224 kasus dengan 4 kasus kematian. Negara lain yg telah ditemukan kasus ini adalah Jepang (1 kasus), Korea Selatan (1 kasus), dan Thailand (2 kasus).

Baca Juga

"Sesuai perkembangan kasus, penyakit ini dapat menular antar manusia secara terbatas dan belum ada vaksin yang dapat mencegah penyakit tersebut," katanya, Rabu (22/1).

Kendati demikian, terang dia, sampai tanggal 22 Januari 2020 belum ditemukan penderita Pneumonia akibat virus baru Novel Coronavirus (nCoV) di DKI Jakarta. Dia mengatakan ada beberapa tindakan kewaspadaan dan pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghindari penularan pneumonia akibat Novel Coronavirus.

Pertama, untuk masyarakat yang mengalami gejala demam, batuk, sesak nafas dan baru kembali dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum sakit, agar segera berobat ke Puskesmas / RS terdekat. Berikan informasi kepada dokter dan tenaga kesehatan tentang riwayat perjalanan.

Kedua, terapkan etika batuk (menutup mulut/hidung saat bersin atau batuk dengan menggunakan tisu). Ketiga, gunakan masker jika menderita sakit dengan gejala infeksi saluran napas (demam, batuk dan flu) dan segera berobat;

Keempat, sering mencuci tangan terutama setelah batuk atau bersin, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menggunakan toilet, setelah merawat binatang. Kelima, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun serta bilas kurang lebih 20 detik. Jika tidak tersedia air, dapat menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 70-80 persen.

"Jika sedang sakit, kurangi aktivitas di luar rumah dan batasi kontak dengan orang lain," imbuhnya.

DKI mengupayakan kewaspadaan dini dilaksanakan oleh jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Adapun bentuk kerja sama tersebut, antara lain mengaktifkan thermal scanner di pintu masuk negara. Selain itu juga membuat surat edaran kewaspadaan terhadap pneumonia Novel Coronavirus kepada Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik untuk meningkatkan kewaspadaan, menyiapkan alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar, meningkatkan kompetensi petugas kesehatan dan mengatur alur rujukan pasien terduga pneumonia akibat Novel Coronavirus;

"Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait Novel Coronavirus melalui media elektronik dan media sosial," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement