Kamis 16 Jan 2020 04:49 WIB

Ini Bedanya Teh Organik dan Non-Organik

Belakangan muncul teh organik yang memiliki rasa berbeda.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Belakangan muncul teh organik yang memiliki rasa berbeda (Ilustrasi Bubuk Teh Organik)
Foto: Flickr
Belakangan muncul teh organik yang memiliki rasa berbeda (Ilustrasi Bubuk Teh Organik)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teh ditemukan sekitar 5.000 tahun lalu oleh seorang Kaisar dan pendiri Pengobatan Tradisional Cina, Shen Nong. Minuman ini kemudian telah dikonsumsi oleh banyak orang di seluruh dunia hingga sekarang.

Sebelumnya, hanya dikenal teh hitam dan teh susu sebagai jenis dari minuman ini. Namun, belakangan muncul teh organik yang memiliki rasa berbeda.

Baca Juga

Dilansir Pinkvilla, Kamis (16/1), sejak kemunculan tersebut, terdapat argumen mengenai faktor yang menguntungkan dari kedua jenis teh organik dan non-organik. Sebelum memilih teh untuk Anda, berikut beberapa hal yang perlu diketahui.

Teh organik ditanam dengan mempertahankan beberapa prinsip organik, yang ditetapkan oleh otorisasi terkait di masing-masing negara. Tanah, tempat penanaman organik akan dilakukan, harus bebas dari pestisida, herbisida dan bahan kimia selama tiga tahun sebelum sertifikasi.

Produk organik  tidak boleh mengandung partikel nano yang direkayasa. Ada beberapa prinsip budidaya teh organik, yakni harus meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, serta manusia dan hewan, harus didasarkan pada sistem ekologi yang hidup, dan harus melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi saat ini dan lingkungan.

Secara umum, teh organik memiliki rasa yang lebih sedikit daripada teh non-organik karena pengaruh pupuk yang berbeda. Semua teh berbeda untuk rasa, jadi mungkin untuk mengenali teh melalui rasa.

Penelitian telah menunjukkan bahwa makanan organik memiliki antioksidan 18-69 persen lebih banyak daripada yang non-organik. Tapi ini agak berbeda dalam teh.

Jenis teh yang berbeda memiliki jumlah antioksidan yang berbeda. Terlepas dari itu, kandungan nutrisi pada teh organik maupun non-organik tidak jauh berbeda.

 

photo
Salah satu merek teh organik (Ilustrasi)

Teh non-organik mungkin memiliki beberapa jejak pupuk sintesis dalam jumlah kecil. Terlepas dari ini, tidak ada perbedaan substansial antara kedua jenis teh ini dalam hal lebih sehat.

Ada pertanyaan apakah teh organik bisa tidak sehat? Sebenarnya, tidak ada bahaya tersembunyi dari lumpur dan herbisida limbah organik, namun pestisida dalam teh bisa berbahaya bagi kesehatan.

Pestisida dalam teh dapat memiliki efek samping pada kesehatan jika kadar logam berat yang terkandung di dalamnya tidak ercakup oleh pedoman produksi organik. Kotoran organik non-sintetis juga dapat memiliki bakteri dan mikotoksin, bahkan satu hal yang lebih mengerikan adalah teh organik juga bisa dipalsukan.

Pengertian alami dan organik tidaklah sama. Banyak teh yang dituntut untuk menampilkan kata ‘alami’ dalam kemasan, namun itu tidak berarti diproduksi secara organik. Alami dalam kemasan teh non-organik berarti tidak adanya bahan buatan untuk pewarnaan, pengharum dan penyedap.

Orang-orang dari seluruh dunia telah mengkonsumsi teh non-organik kemasan normal selama bertahun-tahun. Ini mungkin tidak memiliki banyak manfaat kesehatan seperti dari jenis organik.

Teh organik memiliki harga lebih mahal dan ini menjadi pertimbangan banyak orang akan lebih banyak memiliki jenis non-organik yang lebih terjangkau. Hingga saat ini tak ada masalah fisik atau kesehatan terlihat pada orang yang mengkonsumsi teh non-organik dalam jangka panjang.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement