Selasa 14 Jan 2020 17:11 WIB

Sensasi Pedas Kepala Manyung Bu Fat

Rasa smokey dari kepala manyung yang diasap bercampur dengan kuah pedas.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Kepala manyung Bu Fat, kuliner legendaris dari Semarang ini terkenal dengan sensasi rasa pedasnya yang nampol.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Kepala manyung Bu Fat, kuliner legendaris dari Semarang ini terkenal dengan sensasi rasa pedasnya yang nampol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah makan Kepala Manyung Bu Fat sangat terkenal di Semarang, Jawa Tengah. Warga Jakarta penggemar kuliner legendaris itu kini tak perlu jauh-jauh pelesiran ke Semarang jika ingin menikmatinya.

Kepala manyung yang di masak sayur manggut menjadi menu utama sekaligus favorit di rumah makan Kepala Manyung Bu Fat . Menurut Banik Yoandanny selaku pemilik restoran, menu ini merupakan best seller dari rumah makan yang di kelolanya. Sebelum di sayur manggut, ikan manyung di asap terlebih dahulu selama satu jam.

Baca Juga

"Semakin kering, smokey-nya terasa," ujar generasi ketiga pengelola rumah makan Kepala Manyung Bu Fat ini kepada Republika.co.id.

photo
Banik Yoandanny, pemilik restoran Kepala Manyung Bu Fat. Menu ini merupakan makanan legendaris dari Semarang sejak tahun 1969.

Menurut Banik, ikan manyung memang harus diasap terlebih dahulu. Setelah itu, baru di masak manggut menjadi berkuah santan yang gurih dan juga pedas.

Untuk bumbunya, sayur manggut terdiri dari cabai rawit, cabai keriting, bawang merah, salam, lengkuas, garam, dan bumbu penyedap. Menurut Banik, kepala manyung disukai karena keunikannya, uakni dagingnya padat dan banyak.

Namun, daging manyung tidak mirip seperti daging ikan pada umumnya. Teksturnya lebih mirip dengan daging sapi.

"Memang ikan manyung enaknya di sayur mangut," ujarnya.

Untuk restorannya di Jakarta, Kepala Manyung Bu Fat menyediakan menu ikan manyung yang tidak pedas. Penyesuaian itu dilakukan mengingat ada juga pelanggan yang tak tahan sensasi rasa pedasnya ikan manyung sayur mangut.

"Walaupun tidak pedas, tapi tetap pedas, namun tidak sepedas yang level pedas," jelas Banik.

Ingin makan kepala manyung? Banik menyarankan untuk menambahkan nasi hangat, tumis daun pepaya, atau tumis bunga pepaya, sambal petai. Jangan lupa pesan juga gorengan rempeyek udang.

Pengunjung dijamin akan nambah nasi karena pedasnya ikan manyung. Rasanya enak dan pedasnya nampol.

Untuk menemani makan kepala manyung yang pedas ini, lebih cocok minuman panas. Karena minuman dingin justru membuat makin pedas.

"Lebih cocok teh panas," kata Banik.

Kepala ikan manyung ini tersedia dalam berbagai macam ukuran. Ada yang kecil, sedang dan besar. Bahkan ada yang ukuran jumbo sampai super jumbo.

Kepala manyung kecil bisa untuk dua orang. Menurut Banik, kepala manyung yang sedang bisa untuk dua sampai tiga orang.

Banik menjelaskan, kepala manyung yang besar bisa untuk tiga sampai empat orang. Sementara itu, kepala manyung ukuran jumbo dan super jumbo bisa untuk lima orang sampai enam orang.

"Kepala manyung jumbo ada yang seberat 4 kg," ungkap Banik.

Satu porsi kepala manyung kecil di Jakarta dibanderol Rp 110 ribu per porsi, yang sedang Rp 165 ribu, besar Rp 200 ribu, jumbo Rp 250 ribu, dan super jumbo Rp 300 ribu. Banik mengatakan, harga menunya di Jakarta dan Semarang berbeda.

"Di Jakarta harganya lebih mahal, karena memang operasionalnya lebih mahal dibandingkan Semarang, namun tempatnya lebih nyaman di Jakarta." tutur Banik.

Dalam sehari, mereka bisa menjual sekitar 80 sampai 100 kepala ikan manyung per hari. Rumah makan di Cipete Raya no 8, Jakarta Selatan buka sejak pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB. Pada saat makan siang dan makan malam adalah waktu yang paling ramai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement