REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terserang diare saat sedang liburan tentu bisa menjadi kondisi yang sangat menantang, apalagi jika dialami oleh si kecil. Penyakit yang menyebabkan orang menjadi lebih sering buang air besar ini umumnya disebabkan oleh virus.
Menurut dokter spesialis anak Dr dr Rini Sekartini SpA(K), diare bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan. Ketika anak terkena diare, ada beberapa hal yang dapat orang tua lakukan.
Memberikan cairan yang cukup
Ketika bepergian, jangan lupakan asupan cairan bagi anak. Saat melakukan perjalanan dan anak terkena penyakit diare, hal pertama yang harus dilakukan adalah memberikannya cairan yang cukup.
Ini penting mengingat anak cenderung kekurangan cairan atau dehidrasi ketika terserang diare. Rini menjelaskan, cairan yang paling baik diberikan kepada bayi di atss usia enam bulan adalah air mineral.
Perhatikan frekuensi buang air kecil
Ketika anak terkena diare saat sedang liburan, salah satu hal yang perlu orang tua lakukan adalah memperhatikan frekuensi buang air kecil anak.
Dari frekuensi berkemih, menurut Rini, dapat terdeteksi status hidrasi anak. Jika si kecil sudah lama tak pipis, waspadai dehidrasi.
Membersihkan sisa kotoran
Saat sedang terkena diare, popok atau celana anak akan sering kotor. Rini mengingatkan agar sisa kotoran dibersihkan dengan saksama dari pakaian anak.
Selain itu, orang tua juga harus membersihkan dengan benar bagian dubur anandanya setelah buang air besar serta segera menganti popoknya untuk mencegah ruam popok.
Mengonsumsi buah
Menurut Rini, mengonsumsi buah juga menjadi salah hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala diare. Pilih buah yang mengandung kalium, salah satunya pisang.
Rini menjelaskan, pisang dapat mencegah perut menjadi kembung.
Hanya saja, pisang hanya boleh dikonsumsi oleh bayi berusia lebih dari enam bulan. Buah juga menjadi makanan yang mudah ditemui sehingga orang tua tidak akan merasa kerepotan saat sedang berlibur.