Rabu 01 Jan 2020 06:49 WIB

Diet Bisa Bantu Atasi Insomnia Wanita Pascamenopause

Diet yang tepat dikabarkan dapat membantu wanita pascamenopause yang sulit tidur

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Christiyaningsih
Diet yang tepat dikabarkan dapat membantu wanita pascamenopause yang sulit tidur. Ilustrasi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Diet yang tepat dikabarkan dapat membantu wanita pascamenopause yang sulit tidur. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Diet yang tepat dikabarkan dapat membantu wanita pascamenopause yang kesulitan tidur. Menurut sebuah laporan di The New York Times yang mengutip sebuah penelitian, 77.860 wanita pascamenopause diperiksa dan disimpulkan mereka yang mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, memiliki risiko insomnia lebih sedikit.

Laporan yang sama menunjukkan makanan dengan indeks glikemik rendah seperti kacang-kacangan, sayuran, dan roti gandum terdiri dari karbohidrat diserap perlahan dan lebih lambat kadar glukosa darah dan insulin setelah dikonsumsi.

Baca Juga

Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition itu meminta peserta mengisi kuisioner panjang mengenai apa yang mereka makan dan seberapa sering. Mereka juga berbagi tingkat insomnia mereka, baik pada awal penelitian dan tiga tahun kemudian.

Ketika dibandingkan dengan seperlima dari peserta yang dietnya memiliki indeks glikemik terendah, ditemukan mereka yang memiliki indeks glikemik tertinggi dalam makanan mereka adalah 11 persen lebih rentan untuk menderita insomnia. Namun, beberapa makanan indeks glikemik rendah, seperti susu dan biji-bijian, tidak terkait dengan penurunan insomnia.

Mereka yang makan lebih banyak buah-buahan dan sayuran memiliki kemungkinan 14 persen lebih kecil untuk menderita insomnia. Bertentangan dengan ini, wanita yang mengonsumsi biji-bijian paling halus, berisiko 16 persen lebih tinggi menderita insomnia bila dibandingkan mereka yang makan paling sedikit.

Namun, temuan-temuan penelitian ini hanya menunjukkan sebuah asosiasi. “Percobaan terkontrol acak yang meneliti pola diet sehubungan dengan insomnia diperlukan untuk mengklarifikasi temuan ini,” komentar para penulis dilansir Indian Express, Senin (30/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement