Selasa 31 Dec 2019 17:48 WIB

Jauh-Jauh dari Demensia dengan Resep MAS OKE

Republika menghadirkan Dr Probosuseno untuk penyuluhan kesehatan bertema demensia.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Republika menghadirkan Dr Probosuseno untuk penyuluhan kesehatan bertema demensia. Foto: Ilustrasi Demensia
Foto: pixabay
Republika menghadirkan Dr Probosuseno untuk penyuluhan kesehatan bertema demensia. Foto: Ilustrasi Demensia

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rangkaian Festival Republik yang digelar Republika yang digelar di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta diisi dengan berbagai acara. Salah satunya penyuluhan kesehatan lansia oleh Dr Probosuseno. Dalam penyuluhan ini, dibahas terkait demensia. 

Dr Probosuseno menjelaskan terkait tingkatan demensia. Ada tiga tingkatan yakni demensia ringan, demensia sedang dan demensia berat.  "Penyebab dimensia ini juga ada, diantaranya karena obat-obatan yang dosisnya tinggi, obat tidur hingga depresi," kata dr Probosuseno di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Selasa (31/12). 

 

Untuk mengatasi dan mencegah demensia ini, ia tekankan dengan mengasah otak. Ia pun mengenalkan teori yang disebut MAS OKE.  M yakni membaca, mendengarkan, menulis dan menerangkan.

 

"Praktikkan itu sedikit-sedikit, nanti masuk," katanya kepada ratusan jamaah yang memenuhi area masjid. 

 

Sementara, A merupakan agama yang artinya sering melaksanakan ibadah seperti shalat hingga sedekah untuk mengasah otak. S yakni social society, mengatasi stres yang bisa dilakukan dengan silaturrahmi. 

 

"Stres bisa diatasi dengan nyanyi, puisi dan ada juga seni seperti seni kaligrafi dan seni tari," tambahnya. 

 

O merupakan obat. Hal yang ia tekankan dalam obat ini yakni dengan tidak berhenti mengkonsumsi obat yang harus berkelanjutan. 

 

"Misalnya DM dan hipertensi sama kencing manis. Obatnya jangan diputus-putus. Kalau tensi sering naik turun, nanti otaknya rusak sendiri," ujarnya. 

 

O yang berarti olahraga atau senam otak. Saat menjelaskan terkait senam otak ini, Dr Probosuseno pun meminta jamaah untuk bermain dengan menyebutkan nama buah yang diawali dengan huruf A. 

 

"Sebutkan buah yang awalan huruf A," katanya. 

 

Sontak, jamaah pun bersama-sama menjawab pertanyaan tersebut. "Anggur, apel," jawab jamaah. 

 

"Anggur, apel, apa lagi, macet (jamaah tidak bisa menjawab). Alpokat," kata dr Probosuseno sambil tertawa. 

 

Selain bermain untuk melatih otak, ia juga mengajak jamaah untuk rajin olahraga dengan berjalan kaki. "Olahraga terbaik itu jalan kaki. Usahakan jalan kaki 10 menit boleh siang dan 10 menit malam dan rajin makan buah dan sayur," katanya. 

 

Untuk K, yang ditekankan dr Probosuseno yakni kontrol. Kontrol yang dimaksud adalah mengontrol faktor penyebab demensia dan juga stroke yakni dengan zero smoking, zero stres, zero obesitas. 

 

"K juga berarti kartu identitas. Kalau ada orang yang sering lupa, dibuatkan kartu identitas di kantongnya. Terakhir E yaitu empati dan energik," lanjutnya. 

 

Baca Juga

Advertisement
Berita Lainnya