Senin 30 Dec 2019 12:41 WIB

Cara Buah dan Sayur Turunkan Risiko Kanker

Konsumsi daging berperan besar terhadap risiko kanker.

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Konsumsi buah dan sayur mengandung senyawa alami pencegah kanker.
Foto: Pxhere/Dana Tentis
Konsumsi buah dan sayur mengandung senyawa alami pencegah kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga terbanyak dan merupakan penyebab kematian akibat kanker keempat terbesar di dunia. Diperkirakan ada lebih dari 2,2 juta kasus baru dan 1,1 juta kematian akibat kanker kolorektal pada 2030.

Pola makan yang tinggi akan konsumsi daging merah atau daging olahan berperan besar terhadap risiko kanker kolorektal. Kegemukan dan obesitas juga menjadi faktor risiko dari kanker kolorektal.

Baca Juga

Pola makan yang kaya akan sayur dan buah diketahui dapat menurunkan risiko kanker kolorektal. Studi terbaru berhasil mengungkapkan bagaimana konsumsi sayur dan buah dapat menurunkan risiko kanker kolorektal.

Associate Professor Jayarama Gunaje dan timnya dari South Dakota State University pada awalnya sedang menginvestigasi manfaat aspirin untuk mencegah kanker. Selama investigasi ini, Gunaje dan tim menemukan informasi baru mengenai flavonoid dan potensinya dalam mencegah kanker kolorektal.

"Kami melakukan percobaan mengenai kemampuan metabolit aspirin dan turunan lain dari asam salisilat dalam mencegah pertumbuhan sel kanker," tutur Gunaje seperti dilansir Medical News Today.

Sebelumnya, beberapa studi telah mengungkapkan bahwa flavonoid yang merupakan senyawa alami dalam buah dan sayur dapat mencegah kanker. Akan tetapi, belum diketahui apa yang membuat flavonoid bisa secara efektif mencegah kanker.

Dalam studi terbaru ini, Gunaje dan tim berhasil menemukan sebuah senyawa yang diproduksi ketika bakteri usus memecah flavonoid. Senyawa tersebut adalah 1,2,6-trihydroxybenzoic acid (2,4,6-THBA). Senyawa ini dapat menghambat enzim yang berperan dalam pembelahan sel.

"Didorong oleh temuan ini, kami membuat hipotesis bahwa 2,4,6-THBA merupakan kontributor dari sifat pencegahan kanker yang dimiliki flavonoid," tambah Gunaje.

Seperti diungkapkan dalam jurnal Cancers, Gunaje dan tim lalu melakukan percobaan lanjutan untuk membuktikan hipotesis tersebut. Hasil percobaan terhadap sel kanker manusia yang ditumbuhkan di laboratiorium membuktikan bahwa 2,4,6-THBA memang efektif dalam menghambat pertumbuhan sel kanker.

"Karenanya, studi awal terhadap aspirin berujung pada studi menyenai senyawa flavonoid," lanjut Gunaje.

Setelah mendapatkan hasil ini, Gunaje dan tim berupaya mencari tahu sumber alami yang mengandung 2,4,6-THBA. Gunaje dan tim meyakini bahwa senyawa ini memiliki potensi untuk bisa digunakan sebagai obat pencegahan kanker.

Flavonoid sebagai senyawa induk dari 2,4,6-THBA dapat ditemukan dalam berbagai buah dan sayur. Beberapa di antaranya adalah blackberry, bluebery, anggur merah, apel, bawang bombay merah, brokoli, delima, stroberi, aprikot, kol merah, kulit terong ungu dan cokelat serta teh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement