Ahad 29 Dec 2019 06:07 WIB

2020, Mode Streetwear Perempuan Diprediksi Bakal Jadi Tren

Selama ini mode streetwear cenderung menyasar konsumen pria.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Model memperagakan busana Style Supply ID (SSID) di gerai Our Flock, Kuningan City, Jakarta, Rabu (27/1). Fashion streetwear yang digawangi oleh Mario Ginanjar dan Andity meluncurkan koleksi limited edition yang terinspirasi dari lagu-lagu Kahitna.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Model memperagakan busana Style Supply ID (SSID) di gerai Our Flock, Kuningan City, Jakarta, Rabu (27/1). Fashion streetwear yang digawangi oleh Mario Ginanjar dan Andity meluncurkan koleksi limited edition yang terinspirasi dari lagu-lagu Kahitna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sejumlah pakar mode memprediksi streetwear fashion untuk perempuan akan mengemuka pada 2020. Hal itu ditandai dengan semakin bertambahnya jenama yang menghadirkan mode tersebut untuk kaum hawa. 

Wei Lin, salah satu pendiri lini busana PH5 mengatakan, selama ini mode streetwear cenderung menyasar konsumen pria. Kategori fashion itu biasanya menghadirkan sneakers, juga pakaian serba hip-hop. 

 

Jenama yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS) itu hendak menjangkau penyuka fashion streetwear dari kalangan perempuan. Karenanya, PH5 menggagas kolaborasi dengan Kith, ikon streetwear populer di AS. 

 

"Selain merek streetwear khusus perempuan, merek busana perempuan juga memasukkan fitur khas streetwear ke dalam koleksinya. Menurut saya ini akan terus berkembang," kata Lin, dikutip dari laman Glossy.

Baca Juga

 

Direktur kreatif PH5, Mijia Zhang, mengatakan streetwear semula lahir dari gaya hidup pria. Tidak heran apabila jenis busana itu lebih dominan untuk lelaki. Meski begitu, batasan gender dalam busana semakin samar. 

 

Jenama besar seperti Gucci dan Saint Laurent termasuk yang menggagas busana bersifat netral gender atau unisex. Industri mode mencatat lebih jauh percampuran antara busana untuk laki-laki dan perempuan tersebut. 

 

"Dalam beberapa tahun terakhir, batas gender dalam mode telah berbaur secara drastis. Hal tersebut berpotensi mengarah pada kehadiran lebih banyak streetwear untuk perempuan," ungkap Zhang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement