Sabtu 28 Dec 2019 07:32 WIB

Indonesia Punya Sekolah untuk Jadi Influencer

Tujuan sekolah influencer adalah mendorong munculnya tokoh inspiratif dari Indonesia

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Influencer Chiki Fawzi saat tampil pada booth Creator On The Ground Playfest 2019 di Parkir Selatan Gelora Bung Karno, Jakarta. Kini Indonesia punya sekolah untuk menjadi influencer. Ilustrasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Influencer Chiki Fawzi saat tampil pada booth Creator On The Ground Playfest 2019 di Parkir Selatan Gelora Bung Karno, Jakarta. Kini Indonesia punya sekolah untuk menjadi influencer. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Global Influencer School sebagai sekolah pesohor berpengaruh (influencer) diluncurkan. Tujuan sekolah ini adalah mendorong munculnya tokoh inspiratif dari Indonesia di kancah global. Lulusan sekolah tersebut diharapkan memberi manfaat sebesar-besarnya melalui sarana publikasi seperti media sosial.

"Setiap anak Indonesia adalah influencer global. Target kita di 2025, ada 500 orang Indonesia yang diidolakan warga dunia, jadi pembicaraan dan pemberitaan di berbagai belahan dunia," kata salah satu pendiri Global Influencer School Hariqo Satrio Wibowo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (27/12).

Baca Juga

Ia mengatakan semua orang di Indonesia bisa menjadi influencer lewat jalur jurnalistik, media sosial, bisnis, olahraga, film, musik, dan lain-lain. "Soft diplomacy yang dilakukan influencer global dari Inggris, Amerika, Perancis, Korea, Cina, Turki, dan Rusia sangat terasa di Indonesia. Mereka hadir dalam musik, film, olahraga, konten media sosial, dan lain-lain," kata dia.

Hariqo mengatakan saat ini juga belum ada influencer dari Indonesia yang masuk dalam jajaran 100 Atlet Paling Terkenal di Dunia versi ESPN. Untuk itu, sekolah influencer dibangun agar dapat mendorong tumbuhnya tokoh-tokoh berpengaruh kelas dunia dari Indonesia.

"Kami belum menemukan orang Indonesia dalam TIME 100: The Most Influential People of 2019 dan World's 100 Most Influential People in Digital Government yang dikeluarkan apolitical.co," katanya.

Menurut dia, sebagai sebuah negara Indonesia juga tidak masuk dalam 30 negara yang punya kelebihan dalam Soft Power Index 2019. Berbagai pemeringkatan itu pantas dijadikan bahan evaluasi untuk Indonesia.

photo
Global Influencer School Sekolah Influencer Global Pertama di Asia Tenggara

Hariqo mengatakan Indonesia selalu berada dalam lima besar negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Namun, jika lihat daftar orang-orang paling berpengaruh di dunia tahun 2019, Indonesia masih tertinggal, bahkan dari negara-negara yang penduduknya jauh lebih sedikit dari Indonesia.

Potensi Indonesia, kata dia, sangat besar dengan keberagaman suku, agama, ras dan warna kulit penduduknya. Keragaman itu belum optimal menjadi modal sosial sebagai kekuatan besar.

"Justru kita sekarang sering ribut untuk hal-hal yang kurang subtansial. Potensi dan energi influencer harus didorong untuk kepentingan nasional, bukan kepentingan golongan atau orang per orang, apalagi kepentingan pihak luar," katanya.

Ia mengatakan daya tarik Indonesia dari alam dan budayanya sangat melimpah. Jika ditambah dengan daya tarik dan pengaruh manusianya maka Indonesia bisa semakin disegani.Maka dari itu, Hariqo berharap sekolah influencer mampu memunculkan tokoh dari Indonesia yang memiliki potensi besar untuk mendunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement