Rabu 25 Dec 2019 14:48 WIB

Waspadai Bahaya Baterai Kancing Saat Anak Bermain

Baterai kancing harus dijauhkan dari anak sebab akibatnya fatal bila tertelan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Gita Amanda
Baterai koin atau baterai kancing berbahaya jika tertelan anak-anak.
Foto: Wikimedia Commons
Baterai koin atau baterai kancing berbahaya jika tertelan anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas orang tua sudah menyadari pilihan mainan mana yang sesuai dengan usia anak. Akan tetapi, masih ada bahaya tersembunyi mengintai, bersumber dari baterai kancing yang kerap menghidupkan daya mainan.

Baterai kancing harus dijauhkan dari jangkauan anak, sebab akibatnya fatal apabila tertelan. Direktur medis Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), Profesor Stephen Powis, mendesak orang tua lebih berhati-hati.

Baca Juga

"Cara terbaik melindungi anak adalah dengan menjauhkan baterai dari jangkauan mereka, juga memastikan mainan yang menggunakan baterai itu memiliki penutup aman sehingga sukar dibuka," ujar Powis, dikutip dari Daily Mail.

Balita yang melihat baterai bisa mengiranya sebagai permen dan memakannya begitu saja. Jika sudah tertelan, baterai bisa membakar tenggorokan dan menyebabkan pendarahan internal hanya dalam waktu dua jam.

September 2019, bocah dua tahun bernama Elsie-Rose dari Sheffield, hampir tewas karena menelan baterai kancing. Desember 2019, Shaylah Carmichael (5 tahun) asal Melbourne, mengalami koma karena kasus serupa.

Awal tahun ini, Cabang Investigasi Keselamatan Kesehatan Inggris merilis panduan keselamatan saat kondisi darurat itu terjadi. Paramedis dan profesional kesehatan membagikan pedoman mengenali tanda anak menelan baterai.

Gejalanya terkadang tidak terdeteksi atau salah dikira sebagai gejala penyakit lain seperti infeksi, radang amandel, atau sakit tenggorokan. Pasalnya, pasien akan muntah terus-menerus, sakit perut, dan merasakan nyeri tenggorokan.

Unsur kimia litium dalam baterai akan mengikis jaringan dan menyebabkan fistula, sebuah jalur abnormal antara kerongkongan dan aorta, arteri besar dari jantung. Akibatnya, tubuh mengalami pendarahan internal dan terjadilah bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement