REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Rio Dewanto memulai debutnya dalam bermain teater lewat "Monolog Para Romeo" yang dipentaskan di Galeri Indonesia Kaya, Sabtu (21/12). Bersama dua aktor lainnya, Adjie NA dan Arie Walker, Rio menyampaikan monolog kisah Romeo karya William Shakespeare.
Galeri Indonesia Kaya bersama para aktor berhasil mengolaborasikan sastra klasik dengan musik tradisional dengan apik. Hal ini tidak terlepas dari dukungan Bambu Khatulistiwa melalui permainan angklung dari Nabila Tatipikalawan.
Hal lain yang menarik dari pementasan ini adalah kisah dibalik debut Rio sebagai pemain teater. Rio mengatakan, ia sejak lamasudah tertarik dengan dunia teater.
"Baik teater maupun film memiliki kesulitannya masing-masing," ujar Rio yang bermain dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.
Rio mengatakan, sang istri Atiqah Hasiholan, sering membantu dan memberikannya masukan. Ia mengungkapkan bahwa Atiqah juga mulai terjun ke dunia teater.
"Karena kami sama-sama di dunia seni peran, pastinya komentar, masukan dari dia atau dari saya itu sudah menjadi hal konsisten yang kami lakukan,” ucapnya usai pementasan.
Tidak hanya meminta masukkan dan berlatih, Rio mempersiapkan penampilannya dalam "Monolog Para Romeo" dengan melukis. Dia telah menghasilkan tiga lukisan dan dua karya seni selama proses bersiap memerankan Romeo.
“Salah satu yang saya lakukan, saya membuat tiga lukisan ini untuk bisa masuk ke dalam peran Romeo. Sebenarnya, saya bikin lukisan ini iseng-iseng saja karena merasakan gimana jadi Romeo,” ucapnya.
Lukisan karya Rio Dewanto.
Ketiga lukisan tersebut, menurut Rio, masing-masing bergambar hati yang sedikit hancur, yang diibaratkan sebagai suasana hati Romeo. Lalu, ada bunga mawar merah sebagai gambaran Romeo dan gambaran diri Romeo bersama Juliet.
Lukisan yang ketiga yang dihasilkan Rio berupa gambar Romeo dan Juliet itu cukup menarik. Sebab gambar serupa siluet dua orang ini dikelilingi oleh kawat. Rio mengatakan, kawat itu sengaja diletakkan di sana sebagai gambaran bahwa kisah cinta Romeo dan Juliet adalah kisah yang rumit dan penuh dengan halangan.
Setelah pementasan ini, ketiga lukisan beserta dua karya seni Rio tersebut dilelang. Uang hasil penjualannya akan diserahkan ke sebuah lembaga pelatihan untuk kemudian dibuat pelatihan seni bagi-anak-anak kurang mampu.