REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin menemukan kesulitan saat berupaya menurunkan berat badan. Meski sudah memperbanyak konsumsi sayur dan berolahraga, angka timbangan seperti enggan untuk bergeser ke kiri.
Hal ini mungkin saja terjadi bila selama berdiet melakukan suatu kesalahan yang tak disadari. Kesalahan yang tampak sepele ini umum terjadi dan menghambat proses penurunan berat badan.
Setidaknya, ada 10 kesalahan yang perlu dihindari ketika seseorang ingin menjalankan program penurunan berat badan. Berikut bagian kedua dari dua tulisan, seperti dilansir Prevention.
Meminum kalori
Smoothie dan jus buah mungkin tampak sehat. Akan tetapi, kedua minuman tersebut juga memiliki kandungan gula yang banyak seperti halnya minuman bersoda.
Banyak juga yang tidak menyadari bahwa minuman yang mereka konsumsi selama berdiet menyumbang asupan kalori yang cukup signifikan. Air putih merupakan pilihan minuman terbaik untuk menghilangkan dahaga, menjaga tubuh tetap terhidrasi, dan membantu seseorang untuk membedakan sinyal lapar dan haus.
Tidak bersiap ketika makan di luar
Saat memutuskan makan di luar, tak sedikit orang yang berasumsi mengenai kalori saat memilih menu makanan. Sebagai contoh, lebih memilih roti lapis daging kalkun dibandingkan pizza karena menganggap kalorinya yang lebih rendah dibandingkan pizza. Padahal, roti lapis daging kalkun bisa mengandung hingga 970 kalori, sedangkan dua potong pizza pepperoni memiliki kandungan kalori sebesar 520.
Ketika memutuskan makan di restoran, cari tahu terlebih dahulu mengenai informasi gizi dari tiap menu makanannya. Saat ini, sudah ada sejumlah restoran yang memuat informasi kandungan gizi dari menu yang disaijikan pada situs resmi masing-masing.
Menyantap camilan bebas lemak
Makanan penutup, makanan manis hingga camilan dengan label bebas lemak atau bebas gula mungkin terdengar sehat. Oleh karena itu, tak sedikit orang yang memilih opsi makanan berlabel bebas lemak ini dibandingkan makanan biasa.
Studi menunjukkan, orang-orang yang kelebihan berat badan justru cenderung lebih memilih makanan dengan label sehat, seperti bebas lemak atau bebas gula. Tanpa disadari, label sehat ini justru membuat orang-orang merasa 'aman' untuk menyantapnya dalam porsi lebih besar. Padahal, kandungan kalorinya tetap perlu diperhitungkan.
Tanpa sadar mengonsumsi banyak gula
Orang-orang yang gemar mengonsumsi makanan kemasan atau makanan olahan kemungkinan mengonsumsi gula, garam, dan lemak dalam jumlah yang lebih banyak dari perkiraan. American Heart Association merekomendasikan agar gula tambahan yang dikonsumsi dalam satu hari tidak mrlebihi 100 kalori untuk perempuan dan 150 kalori untuk laki-laki.
Tidak menerapkan mindful eating
Menyantap makanan sambil melakukan aktivitas lain dapat membuat seseorang tidak terlalu memerhatikan porsi makanan yang dikonsumsi. Studi dalam American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa orang-orang yang makan sambil melakukan aktivitas lain cenderung mengonsumsi 15 persen makanan lebih banyak dibandingkan mereka yang fokus terhadap makan yang disantap tanpa mendapatkan gangguan atau (mindful eating).
Jadi, saat makan, lebih baik jauhi hal-hal yang dapat mengganggu. Menonton televisi, menggunakan komputer, atau membaca sesuatu termasuk di dalamnya.
Tidak cukup tidur
Hal lain yang mungkin menyebabkan seseorang sulit menurunkan berat badan adalah kurang tidur. Saat berupaya menurunkan berat badan, penting untuk mendapatkan tidur yang cukup sekitar tujuh atau delapan jam.
Kurang tidur dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk mengonsumsi camilan sebelum tidur hingga menyantap makan malam tinggi kalori.