Rabu 18 Dec 2019 08:45 WIB

Ada Tujuh Jenis Kedai Kopi, Mana yang Jadi Favorit Milenial?

Ada kedai kopi yang belakangan menjadi pilihan favorit milenial.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Aneka minuman kopi. Kedai coffee to go menjadi pilihan favorit milenial.
Foto: Noer Qomariah Kusumawardhani/Republika
Aneka minuman kopi. Kedai coffee to go menjadi pilihan favorit milenial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis kedai kopi di Indonesia masih tampak menjanjikan. Hal ini terlihat dari peningkatan yang signifikan dalam jumlah kedai kopi dalam tiga tahun terakhir dan naiknya konsumsi domestik.

Hasil riset Toffin bersama majalah MIX MarComm SWA Group mencatat, jumlah kedai kopi di Indonesia pada Agustus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai, hampir tiga kali lipat dibandingkan pada 2016 yang hanya sekitar 1.000 kedai. Namun, jumlah ini belum mencakup gerai-gerai berjaringan di kota-kota besar, tidak termasuk kedai-kedai kopi independen yang modern maupun tradisional di berbagai daerah.

Baca Juga

"Jadi angka jumlah kedai kopi di Indonesia bisa lebih dari 3.000 jika dijumlah dengan warung kopi (warkop)," kata Head of Marketing Ario Fajar dalam konferensi pers di Pullman Jakarta, Selasa (17/12).

Ario menjelaskan, sekitar 3.000 gerai itu terbagi menjadi tujuh jenis kedai kopi. Pertama, jaringan kedai kopi Amerika, seperti Starbucks dan Coffee Bean. Menurut Ario, gerai favorit para pecinta kopi itu umumnya terletak di pusat perbelanjaan.

Kedua,jaringan kedai kopi Italia yang ada di Indonesia, misalnya Segafredo. Umumnya jaringan kedai kopi Italia tidak hanya menyediakan kopi. Segafredo di Kota Kasablanca di Jakarta Selatan, contohnya, menggabungkan dua konsep berbeda, yaitu bar dan kopi.

"Ketiga, jenis kedai kopi lokal yang para pemainnya dari Indonesia. Ada banyak sih contoh kedainya, misal Upnormal," jelas Ario.

Keempat, coffee to go yang kini tengah populer. Kedai jenis ini tidak menyediakan tempat duduk atau kursinya terbatas misalnya Kopi Kenangan dan Janji Jiwa.

Kelima, specialty coffee. Jenis kedai ini biasanya menyajikan kopi secara spesial, seperti Tanamera yang memanggang sendiri biji kopi dengan menggunakan roaster besar sehingga bisa menghasilkan sajian kopi yang nikmat.

Keenam, kedai kopi yang umumnya tidak memiliki banyak gerai. "Biasanya kedai ini hanya satu saja, karena biasanya kedai ini lebih unggul di interior yang Instagramable," kata Ario.

Ketujuh, toko roti dan kue yang juga menyediakan kopi sebagai menu pelengkap dagangan utamanya. Jenis kedai ini contohnya ialah The Harvest.

Ario mengungkap, setiap jenis kedai kopi yang ada saat ini memiliki segmentasi konsumennya masing-masing. Namun, yang saat ini tengah populer di generasi milenial ialah coffee to go. Hampir 60 persen milenial menyukai kopi kekinian, yakni minuman kopi dicampur susu dan gula aren.

"Tapi yang 40 persennya milenial itu bukan berarti mereka tidak suka sama sekali minum kopi, mereka cenderung suka, tapi tidak sering mengonsumsi kopinya," ungkap Ario.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement