Senin 16 Dec 2019 13:49 WIB

Ernest Prakasa 'Gila' Gara-Gara Imperfect

'Imperfect' menjadi film ke lima yang digarap Ernest.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Ernest Prakasa menyebut 'Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan' sebagai film tersulit yang pernah dia produksi.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Ernest Prakasa menyebut 'Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan' sebagai film tersulit yang pernah dia produksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ernest Prakasa menyebut 'Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan' sebagai film tersulit yang pernah dia produksi. Sinema layar lebarnya yang kelima itu segera tayang di bioskop Indonesia mulai 19 Desember 2019.

"Buat saya, ini film yang paling bikin stres, capek, mau gila. Salah satunya karena butuh tranformasi fisik tokoh utama. Kami dipenuhi banyak beban dan pertanyaan apakah bisa mengubah Jessica Mila sesuai cerita," kata Ernest, belum lama ini di Jakarta.

Baca Juga

Sebelum ini, Ernest menampilkan debutnya mengarahkan film 'Ngenest' rilisan 2015. Pria 37 tahun itu juga menyutradarai 'Cek Toko Sebelah', 'Susah Sinyal', dan 'Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta dan Rangga'.

Pada 'Imperfect', aktris Jessica Mila memerankan karakter utama bernama Rara, perempuan yang gemuk dan berkulit gelap. Karena tekanan dari keluarga dan lingkungan kerja, Rara melakukan diet ketat agar memiliki tubuh langsing.

Sosok Mila yang asli tidak segemuk Rara dalam cerita, sehingga Ernest dan tim produksi meminta Mila menaikkan berat badan hingga 10 kilogram. Ernest mengaku tidak mau menggunakan alat prostetik wajah agar tampilan tokoh Rara tetap alami.

Penantian transformasi fisik Mila cukup membuat Ernest tertekan, tetapi akhirnya sukses seperti yang diharapkan. Proses syuting dilakukan dalam dua tahapan sesuai dengan perubahan fisik tersebut. Film pun memiliki waktu persiapan panjang, yakni selama tiga bulan.

"Syutingnya total 29 hari. Ambil gambar saat Rara gemuk dulu, break satu setengah bulan buat Mila menurunkan lagi berat badannya enam kilogram menjadi Rara baru. Kesulitan paling tinggi, tapi kepuasannya luar biasa," kata Ernest.

Film besutan rumah produksi Starvision ini mengadaptasi buku berjudul sama karya penulis Meira Anastasia, istri Ernest. Meira menjadi ko-sutradara dan penulis skenario bersama sang suami. Keduanya pun muncul dalam film sebagai pemeran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement