Senin 09 Dec 2019 16:13 WIB

Lukman Sardi Komentari Kontroversi Kucumbu Tubuh Indahku

Lukman Sardi komentari Kucumbu Tubuh Indahku yang jadi nominasi FFI.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
 Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2018-2020 Lukman Sardi turut angkat bicara soal kontroversi film Kucumbu Tubuh Indahku.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2018-2020 Lukman Sardi turut angkat bicara soal kontroversi film Kucumbu Tubuh Indahku.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam Anugerah Piala Citra kembali digelar untuk ke-39 kalinya di Studio Metro TV pada Ahad (8/12). Salah satu nominasi yang menjadi sorotan dan sempat menuai kontroversi adalah Kucumbu Tubuh Indahku.

Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2018-2020 Lukman Sardi turut angkat bicara terkait kontroversi yang meliputi film arahan sutradara Garin Nugroho ini. Menurut Lukman, kontroversi tak akan memengaruhi penilaian terhadap kualitas film yang menjadi nominasi.

Baca Juga

"Apakah kami menilai kontroversi? Kualitas (adalah) kualitas, kontroversi (adalah) kontroversi," jelas Lukman saat ditemui di Gedung Metro TV, Ahad (8/12).

Lukman menilai, kontroversi merupakan hal yang wajar terjadi dalam beberapa hal. Akan tetapi, kontroversi tidak sepatutnya menghalangi film-film yang memang berkualitas dan memenuhi kualifikasi untuk masuk ke dalam nominasi.

"Nggak bisa tiba-tiba, 'Ah filmya kontroversi, jangan dimasukin, ah'. Itu namanya kita nggak ngomong kualitas," jelas Lukman.

Lukman mengatakan para film maker hingga asoiasi-asosiasi yang terlibat dalam proses penjurian tidak menilai karya dari kontroversinya. Sebuah karya yang baik, menurut Lukman, layak untuk mendapatkan apresiasi terlepas ada atau tidaknya kontroversi.

"Kami tidak menilai itu dari kontroversinya," jawab Lukman.

Lukman mengatakan, salah satu hal penting yang menjadi pegangan FFI adalah keberagaman. Saat ini, menurut Lukman, keberagaman atau kebhinnekaan sedang menajdi isu atau permasalahan yang cukup besar di Indonesia.

"Film Indonesia harus membawa isu diversity, keberagaman, kebhinnekaan. Dan itu penting," jelas Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement