REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingin membuat hidangan enak dan menyehatkan? Coba Anda gunakan cabai hijau dalam masakan. Kabarnya cabai hijau ini menyehatkan karena mengandung antioksidan tinggi.
Baru-baru ini, Menteri Kesehatan Union, Dr Harsh Vardhan berbagi pentingnya memasukkan cabai hijau ke dalam makanan. “Tahukah Anda bahwa cabai hijau adalah sumber nutrisi yang kaya karena mereka menyediakan vitamin C enam kali lebih banyak daripada jeruk. Ini juga memberi kita vitamin A, B2, B6, niacin, dan folat - yang semuanya penting bagi tubuh,” ujarnya seperti dilansir dari laman Indian Express, Selasa (3/12).
Cabai sarat dengan capsaicin atau senyawa kimia yang membuat cabai terasa pedas. Anda bisa menggunakan cabai hijau mentah, digoreng atau dalam bentuk panggang bersama dengan salad dan sebagai lauk dalam makanan utama.
Menurutnya Anda harus memasukan cabai hijau dalam masakan karena kaya akan serat makanan, yang penting untuk sistem pencernaan yang sehat.
Selain itu, cabai hijau membantu kulit bercahaya karena kaya akan vitamin C dan vitamin E. Tak hanya itu, cabai hijau memiliki kandungan air lebih tinggi dan nol kalori yang menjadikannya pilihan sehat bagi mereka yang ingin mengurangi berat badan. Ini juga mempercepat metabolisme yang membantu penurunan berat badan.
Cabai hijau adalah sumber beta-karoten yang kaya, antioksidan dan endorphin yang membantu menjaga kesehatan jantung. Karena itu, mengonsumsi cabai hijau secara teratur membantu menyeimbangkan kadar gula darah tinggi dengan mengendalikan kadar insulin.
Selain itu, konsumsi cabai hijau teratur juga membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Capsaicin dalam cabai hijau membantu memerangi infeksi selesma dan sinus karena merangsang aliran darah melalui selaput lendir hidung dan sinus dan menyebabkan sekresi lendir menjadi lebih tipis.
Cabai hijau juga merupakan sumber alami zat besi, dan sumber yang kaya untuk orang-orang yang kekurangan zat besi. Cabai hijau juga kaya akan vitamin K yang membantu mengurangi risiko seseorang terkena osteoporosis dan pendarahan berbahaya saat terluka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
