REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdarahan saluran cerna dapat dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak. Penyebab perdarahan saluran cerna pada kelompok dewasa pun cukup bervariasi.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH mengungkapkan bahwa perdarahan saluran cerna atas memiliki mortalitas yang lebih berat dibandingkan dengan perdarahan saluran cerna bawah. Berdasarkan penelitian yang ia lakukan pada 2001-2005 dan 2010-203, diketahui bahwa perdarahan saluran cerna atas paling sering disebabkan oleh tiga hal.
Pecah varises esofagus
Varises esofagus merupakan pembesaran abnormal pembuluh darah yang berada di saluran esofagus. Perdarahan terjadi ketika pembuluh darah yang mengalami pembesaran abnormal ini pecah.
Ari mengatakan, di Indonesia, varises esofagus sering kali disebabkan oleh sirosis hepatis atau kerusakan organ hati akibat penyakit hepatitis B atau hepatitis C. Di negara Barat, seperti Amerika Serikat, sirosis hepatis lebih banyak disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol.
Tukak lambung
Penyebab perdarahan saluran cerna atas tersering kedua adalah gastric ulcer alias tukak lambung. Ari mengatakan, masalah tukak lambung berhubungan dengan enzim.
Duodenal ulcer
Dalam bahasa Indonesia, masalah ini dikenal sebagai ulkus duodenum. Menurut Ari, ulkus pada dinding usus 12 jari ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.
Sementara itu, kasus perdarahan saluran pencernaan bawah pada orang dewasa, salah satu penyebab terbanyaknya adalah hemoroid alias ambeien. Sekitar 40 persen perdarahan di saluran cerna bawah disebabkan oleh hemoroid.
"Kemudian yang kedua, pasien dengan polip. Berikutnya juga divertikulosis, jadi ada usus yang ngantong. Bisa juga karena kanker," jelas Ari.