Senin 25 Nov 2019 08:54 WIB

Hepatitis A Melanda Depok, Ini Kata Dokter

Kasus Hepatitis A biasanya meningkat di akhir kemarau dan di masa awal musim hujan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah siswa SMPN 20 Depok diduga terkena Hepatitis A.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Sejumlah siswa SMPN 20 Depok diduga terkena Hepatitis A.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hepatitis A merebak di Kota Depok, Jawa Barat. Puluhan siswa SMPN 20 Depok dan beberapa guru serta karyawan tertular oleh infeksi virus hepatitis A ini.

"Jika melihat peningkatan jumlah kasus pada satu tempat bisa disampaikan bahwa ada sumber makanan dan minuman yang menjadi sumber penularan virus tersebut. Miris memang kalau memang sumber penularan ada di sekolah atau seputar sekolah," ujar Prof. Dr. Ari F Syam SpPD-KGEH selaku akademisi dan praktisi kesehatan kepada Republika.co.id, Senin (25/11).

Baca Juga

Keamanan pangan memang masalah utama baik di sekolah-sekolah maupun di masyarakat kita. Penjualan makanan khususnya kaki lima kadang kurang peduli dengan keamanan pangan yang disajikan. Untuk mencuci bekas makan piring, sendok hanya dengan menggunakan dua ember dan lap yang dipakai berulang-ulang.

"Pengawasan harus dilakukan terus menerus dengan melibatkan semua pihak. Khususnya pihak sekolah dan juga siswa melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)."

Hepatitis A merupakan infeksi yang endemis di masyarakat, pengalaman klinis dr Ari jumlah kasus akan meningkat di akhir kemarau dan dimasa awal musim hujan seperti saat ini. "Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa hal yang memang perlu diketahui mengenai penyakit ini," jelasnya.

Hepatitis A adalah infeksi organ hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A,  ditularkan melalui makanan dan minuman dan juga melalui kontak langsung. Selain itu hubungan seksual juga bisa menjadi penyebab tertular Hepatitis A jika melakukan seksual secara anal atau oral.

Virus ini terdapat pada feses pasien yang terinfeksi. Karena itu makanan dan minuman menjadi media utama penyebab penularan infeksi ini.

Kasus di SMPN 20 Depok, memang masih menunggu hasil penelitian yang dilakukan tetapi dr Ari menduga berasal dari makanan atau minuman yang tercemar. Karena sebenarnya tidak mudah untuk tertular dari satu orang ke orang lain yang hanya bertemu di sekolah.

Pasien dengan hepatitis A, biasanya datang sudah kuning dengan BAK seperti air teh. Gejala yang timbul bisa ringan sampai berat bahkan jika terjadi hepatitis fulminan akibat virus hepatitis A ini dapat menyebabkan kematian.

Sebelumnya pasien mengalami  common cold, seperti orang yang mengalami gejala flu, sakit-sakit badan, mual dan kadang disertai muntah, nafsu makan menurun dan lemas. Pasien juga merasakan nyeri di perut kanan atas karena memang pasien dengan infeksi hepatitis A yang meradang adalah livernya yang sebagian besar berada di perut kanan atas.

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan kadar bilirubin dan peningkatan yang tinggi dari SGOT dan SGPT. Pemeriksaan antibodi terhadap virus hepatitis A (anti HAV) yang memastikan bahwa seseorang tersebut terjangkit infeksi hepatitis A.

Masa inkubasi yaitu masa masuknya penyakit sampai timbul gejala berlangsung antara 14 sampai 28 hari. Penyakit ini bisa sembuh total dan yang penting pasien harus istirahat total.

Obat-obat yang diberikan sifatnya hanya menghilangkan gejala yang muncul misal, jika diare diberikan obat anti diare, kalau mual diberikan anti mual jika demam diberikan obat anti demam jika lemas diberikan vitamin dan asupan makannya diperhaikan. Obat suplemen hati kadang kala diberikan untuk mengurangi peradangan hati yang terjadi. Pasien memang perlu diisolasi dan jangan tidur sekamar dengan orang sehat, di RS pun biasanya pasien tidur hanyak sendiri di kamar dan dipisah dengan pasien lain.

Sebagian pasien memang tidak perlu dirawat tetapi jika pasien mengalami mual dan muntah dan tidak mau makan sebaiknya memang dirawat untuk mendapat infus cairan dan makanan.

Hepatitis virus A tidak bisa menjadi hepatitis B. Karena memang virus penyebabnya berbeda. Oleh karena itu kalau pernah divaksinasi oleh vaksin hepatitis B tidak berarti juga sudah terlindungi dari infeksi virus hepatitis A. Tetapi bisa saja dalam satu kasus pasien mengalami 2 macam infeksi yaitu infeksi virus B dan juga hepatitis virus A.

Pencegahan yang terpenting adalah hidup sehat dengan makan yang teratur dan cukup gizi, istirahat cukup dan banyak mengonsumsi buah dan sayur-sayuran. Cuci tangan pakai sabun yang rutin, sebelum dan sesudah makan dan setelah keluar dari toilet, apalagi penyakit ini tertular melalui makanan dan minuman. Khusus untuk yang mengurus orang sakit dengan hepatitis A harus menjaga daya tahan tubuhnya dengan baik kalau perlu dengan mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral.

"Vaksinasi hepatitis virus A sebaiknya diberikan bagi orang yang memang akan berkunjung pada daerah yang sedang terjangkit KLB atau wabah dua minggu sebelum berada di lokasi terjadinya KLB," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement