Ahad 24 Nov 2019 08:50 WIB

Demi Kesehatan, Perempuan Perlu Duduk Sedikit Mengangkang

Perempuan disarankan duduk sedikit mengangkang, seperti laki-laki.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Pangeran William-Kate Middleton sedang duduk. Menurut dokter, perempuan perlu meniru cara duduk laki-laki dengan sedikit mengangkang.
Foto: AP
Pangeran William-Kate Middleton sedang duduk. Menurut dokter, perempuan perlu meniru cara duduk laki-laki dengan sedikit mengangkang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah menjadi aturan yang tak tertulis bahwa perempuan harus duduk dengan kaki yang rapat, sedangkan laki-laki duduk dengan kaki sedikit terbuka. Etika duduk dengan kaki tertutup mulai melekat pada perempuan terhormat sejak 1300-an.

Kacamata medis sepertinya memiliki pandangan yang berbeda tentang etika duduk ini. Dokter ahli bedah ortopedi Barbara Bergin justru mendorong sebuah gerakan agar perempuan duduk seperti laki-laki (sit like a man, SLAM).

Baca Juga

Gerakan SLAM ini terinspirasi oleh pengalaman pribadi Bergin pada 2010 lalu. Kala itu, Bergin menderita bursitis yang merupakan peradangan pada kantung berisi cairan pelumas di sendi yang bernama bursae.

Mulanya Bergin mengira kondisi yang ia alami berkaitan dengan usia yang tak lagi muda. Akan tetapi, Bergin menyadari bahwa ia tidak merasakan gejala-gejala nyeri dari bursitis pada setiap akhir pekan, saat ia tidak harus bekerja dan mengendarai mobil kecil yang mengharuskannya duduk dengan posisi kaki rapat.

Dari pengalaman pribadi ini, Bergin meyakini bahwa duduk dengan posisi kaki rapat atau lady-like dapat memperparah kondisinya. Pendapat ini cukup beralasan karena perempuan pada dasarnya memiliki panggul yang lebih lebar dibandingkan laki-laki.

Dengan bentuk seperti ini, posisi duduk dengan kaki yang rapat dapat menyebabkan misalignment atau ketidakselarasan posisi yang dapat memicu terjadinya nyeri lutut atau pinggul. Bergin mengatakan, perempuan tidak harus membuka kaki terlalu lebar saat duduk demi mencegah nyeri lutut dan pinggul. Seperti dilansir Daily Mail, Bergin mengungkapkan bahwa perempuan cukup membuka sedikit posisi kakinya ketika duduk.

"Kami ingin (posisi kaki Anda seperti) jarum jam 11 dan jam 1," tutur Bergin.

Selain posisi duduk, Bergin juga mengatakan masalah nyeri muskuloskeletal pada perempuan kerap berkaitan dengan penggunaan sepatu hak tinggi. Dari 100 orang yang menyalami nyeri akibat bunion, 95 orang di antaranya adalah perempuan yang menggunakan sepatu berhak tinggi ketat dengan ujung runcing.

"Kita jauh lebih baik bila tidak menggunakan hak tinggi atau menggunakannya sejarang mungkin," ungkap Bergin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement