Jumat 15 Nov 2019 05:08 WIB

7 Tanda Adanya Kutu di Kepala yang tak Boleh Diabaikan

Dihinggapi kutu, kulit kepala akan terasa gatal.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Kutu rambut (ilustrasi)
Foto: safebee
Kutu rambut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kutu yang bersarang di kulit kepala adalah sesuatu yang terdengar mengerikan dan tentunya sangat menganggu. Ini adalah sejenis parasit penghisap darah, yang dapat mengakibatkan kulit kepala gatal, serta merasakan sesuatu yang merayap.

Biasanya, kutu di kulit kepala menyebabkan rasa gatal yang ektrim pada malam hari. Pada akhirnya, hal ini bisa menyebabkan luka yang menimbulkan infeksi bakteri, yang memungkinkan munculnya nanah.

Dilansir Prevention, gejala adanya kutu di rambut dan kulit kepala manusia cenderung mirip dengan ketombe. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS) mengatakan kutu sebenarnya tidak bisa terbang atau melompat, sebaliknya, mereka berkeliling dengan merangkak.

Kutu biasanya ditemukan di kulit kepala atau menempel dengan kuat pada batang rambut. Tak hanya itu, kutu juga bisa muncul di alis dan bulu mata.

Meski terkadang bisa diatasi hanya dengan sisir serit atau sampo khusus pembasmi kutu yang dijual bebas, ada beberapa tanda bahwa kutu sebaiknya diatasi dengan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Dengan begitu, penderita bisa mendapatkan penanganan tepat untuk menghilangkan si kutu rambut:

1. Rasa gatal yang intens

Patricia Garcia, seorang dokter anak di Connecticut Children's Medical Center mengatakan tanda klasik dari adanya kutu di kepala adalah menyebabkan gatal. Namun, dalam beberapa kasus, gatal bisa terjadi hingga ke bagian belakang telinga.

"Rasa gatal muncul akibat air liur kutu, serta iritasi kulit yang terjadi," ujar Garcia.

Karena itu, biasanya orang-orang yang memiliki kutu di kepalanya tak akan langsung merasa gatal. Namun, semakin hari rasa gatal akan semakin menjadi dan harus diobati dengan segera.

2. Titik putih di rambut

Terkadang, banyak yang tidak menyadari adanya bintik putih di bagian rambut seseorang, atau beberapa hanya mengira itu sebagai ketombe. Namun, jika diperhatikan, bisa jadi itu adalah telur kutu di batang rambut mereka.

Perbedaannya dengan ketombe adalah, telur kutu sulit dihilangkan dari rambut. Telur kutu juga terlihat seperti butiran kecil beras yang melekat erat pada folikel rambut.

3. Sensasi menggelitik

Tidak semua orang bisa merasakan kutu bergerak di kulit kepala, namun beberapa bisa merasakannya. Hal inilah yang terjadi saat kutu mulai secara ekstrem menganggu, dengan membuat penderita merasa tidak nyaman dan takut karena sesuatu yang bergerak di kepala mereka.

4. Benjolan merah

Benjolan merah di kulit kepala bisa terjadi akibat reaksi alergi dari air liur kutu. Diawali dengan ruam merah yang muncul karena gatal dan pada akhirnya menjadi tonjolan dan terkadang sulit diketahui.

5. Sulit tidur

Kutu cenderung aktif di malam hari karena parasit ini lebih aktif dalam kondisi gelap. Hal inilah yang membuat penderita bisa mengalami gatal sangat parah dan pada akhirnya merasa sulit untuk tidur.

Kutu dewasa dapat bertelur hingga 10 telur dalam sehari. Jika tidak diobati dengan cepat, populasi kutu di kepala dapat melonjak dengan cepat.

Biasanya, dokter akan merekomendasikan Anda untuk menggunakan obat resep seperti benzyl alcohol, lotion ivermectin, atau malathion. Satu hal yang perlu diperhatikan, kutu dapat hidup hingga dua hari pada benda mati.

Karena itu, setelah menanganinya di kepala, jangan lupa untuk melakukan pembersihan di area rumah. Mulai dari menyedot debu di lantai dan furnitur, serta cuci pakaian dengan baik, serta keringkan.

Jangan lupa untuk merendam sikat atau sisir dalam air panas setidaknya selama lima menit. Untuk barang-barang yang tak dapat dicuci, tempatkan terlebih dahulu di dalam kantong plastik tertutup selama sekitar dua pekan.

Jika Anda merasakan gejala kutu pada diri sendiri maupun melihat kemungkinannya pada orang terdekat, namun tidak begitu yakin, lebih baik jangan menunda untuk berbicara dengan dokter dengan segera. Dokter bisa mendiagnosis dengan cepat dan memulai penanganan yang tepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement