REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi pada 2014 tentang nutrisi menemukan orang yang mengonsumi segala jenis makanan cenderung kurang sehat dari semi vegetarian. Contohnya, konsumsi daging sepekan sekali menunjukkan tubuh lebih sehat dari konsumsi daging tiap hari.
Ahli kesehatan Nate Favini mengakui akan turunnya konsumsi daging berpengaruh positif bagi kesehatan. Tapi pengaruh itu tak dialami semua orang karena ada berbagai faktor yang ikut menentukan.
"Secara umum, diet dengan banyak konsumsi beragam sayur, kacang-kacangan dan alpukat ialah pilihan terbaik. Jika butuh protein ada makanan seperti tahu," katanya dilansir dari Bustle, Kamis (14/11).
Kemudian, ia masih mengizinkan konsumsi daging pada akhir pekan. Hanya saja, ia lebih menyarankan daging ikan ketimbang daging lainnya.
"Ikan dengan banyak omega-4 seperti salmon akan mempengaruhi kesehatan tubuh secara signifikan," ujarnya.
Favini menjelaskan, perubahan jenis konsumsi daging selama Senin hingga Jumat punya efek luar biasa. Jika selama lima hari itu konsumsi daging diganti dengan selai kacang dan roti lapis maka tak berpengaruh besar.
"Tapi kalau daging merah (sapi atau kambing) diganti yang hijau-hijau maka kesehatan tubuh akan naik drastis," sebutnya.
Ahli diet Dawn Jackson Blatner mengingatkan agar tak sekedar menghilangkan konsumsi daging. Namun dibutuhkan peralihan dari daging ke makanan lain sebagai sumber protein.
"Anda harus memikirkan gantinya daging sebagai sumber protein. Kira-kira anda perlu mengganti tiap satu ons daging dengan seperempat gelas protein tumbuhan seperti kacang," imbaunya.
Blatner menyebut peralihan dari konsumsi daging tiap hari menjadi hanya akhir pekan bukan proses mudah. Tiap orang perlu beradaptasi dengan perubahan tersebut.
"Coba saja perlahan kurangi konsumsi daging. Coba minimal satu menu vegetarian baru tiap pekan, maka dalam setahun anda sudah coba 50 menu baru," ucapnya.