Senin 04 Nov 2019 13:48 WIB

Ini Penyakit yang Bisa Timbul Bila Asupan Protein Tinggi

Asupan protein yang tinggi telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Ilustrasi Sel Kanker
Foto: youtube
Ilustrasi Sel Kanker

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Protein memiliki peran penting untuk tubuh, mulai dari pembentukan tulang, otot, tulang rawan, kulit, dan darah, hingga banyak lainnya yang berfungsi menopang tubuh. Namun, dalam jumlah yang terlalu tinggi, protein ternyata bisa berdampak buruk.

Saat kelebihan berat badan, tak jarang orang-orang memilih makanan dengan protein tinggi. Selain itu, banyak atlet dan binaragawan yang mengkonsumsi protein tinggi untuk memakismalkan kinerja mereka.

Baca Juga

Dilansir Live Strong, Senin (4/11), asupan protein tinggi, yang cenderung berlebihan telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan. Berikut beberapa penyakit yang mungkin terjadi karena hal itu :

Kolestrol tinggi

Salah satu masalah karena memilih asupan protein tinggi adalah orang-orang menjadi lebih banyak makan daging dan mengesampingkan nutrisi lain yang dibutuhkan dalam tubuh. Karena lemak jenuh dari konsumsi daging, pada akhirnya Anda beresiko membuat kadar kolestrol dalam darah meningkat dan berpotensi menyebabkan penyakit jantung.

Selain itu, terlalu sedikit mengonsumsi karbohidrat, terutama serat, membuat Anda kekurangan nutrisi untuk menurunkan kolesterol secara alami. American Heart Association mengatakan, hal ini yang membuat pihaknya tidak dapat mendukung pola diet tinggi protein.

Penyakit ginjal

Kadar protein yang tinggi dalam diet Anda dapat membebani ginjal, bahkan bisa menyebabkan percepatan penurunan fungsi ginjal. Protein tinggi dikaitkan dengan peningkatan kadar asam urat, yang merupakan produk limbah yang dibuat saat tubuh memecah protein.

Kadar asam urat yang tinggi seringkali merupakan prekursor untuk tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal kronis. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard memerika kesehatan ginjal dari 1.624 perempuan selama 11 tahun, hingga pada 18 Maret 2003, Annals of Internal Medicine melaporkan setiap 10 gram peningkatan asupan protein sangat terkait dengan penurunan fungsi ginjal pada perempuan yang memang sudah memiliki gangguan ringan, serta Kaum Hawa yang menderita diabetes.

Osteoporosis

Efek samping dari protein tinggi dalam ginjal adala peningkatan kehilangan kalsium melalui urin. Kehilangan kalsium terus menerus karena konsumsi protein dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

Hal itu terjadi karena kelebihan protein menyebabkan Anda menurunkan berat badan. Saat mengeluarkan cairan, Anda juga kehilangan nutrisi.

Feminist Women's Health Center melaporkan bahwa setiap satu gram protein hewani yang dimakan membuat Anda dapat kehilangan kalsium dalam urin hingga 1,75 miligram. Pengaliran kalsium melalui ginjal Anda juga dapat menyebabkan batu ginjal.

Kanker

Para ilmuwan mengaitkan kanker dan konsumsi protein tinggi dalam banyak cara, meski tidak sepenuhnya tepat.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada Desember 2006, asupan tinggi protein berkaitan dengan jumlah zat yang disebut sebagai faktor pertumbuhan seperti insulin, atau IGF-1 yang lebih tinggi.

Para peneltii menemukan orang yang mengkonsumsi protein lebih besar dibanding yang direkomendasikan, yaitu 0,4 gram protein per pon berat badan memiliki lebih banyak zat-zat tersebut, yang terkait dengan kanker payudara premenopause, kanker prostat, dan kematian dini. American Cancer Society mengatakan bahwa konsumsi protein tinggi terkait dengan peningkatan lemak jenuh dan kolestrol, yang sulit dipisahkan, sehingga menimbulkan resiko kanker.

Banyak orang meyakini konsumsi daging, khususnya sapi dan domba terkait dengan kanker usus besar dan prostat. Selain lemak, senyawa berbahaya tercipta ketika daging dimasak pada suhu tinggi, padahal lemak saja telah dikaitkan dengan kanker usus besar, rektum, prostat dan endometrium, atau rahim.

Karena itu, seberapa perlu konsumsi protein? Dietary Guidelines for Americans mengatakan orang dewasa yang sehat  harus mendapatkan antara 10 dan 35 persen kalori harian mereka dari sumber protein. Biasanya ini adalah 46 gram untuk sebagian besar perempuan dan 56 gram untuk sebagian besar pria.

American Council on Exercise (ACE) mengatakan tubuh tidak dapat menyimpan protein tambahan. Ketika Anda mengkonsumsi lebih dari yang dibutuhkan, ini tidak akan membantu membangun otot dan sebagai gantinya, tubuh mengolah protein yang berlebih untuk disimpan sebagai lemak.

Selain itu, pertimbangkan jenis makanan yang memiliki protein tinggi selain daging. American Cancer Society menyarankan konsumsi kacang, yang selain protein, di dalamnya terdapat vitamin, mineral, dan serat.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement