Senin 04 Nov 2019 06:47 WIB

Dampak Buruk Jarang Cuci Seprai

Sebagian orang secara umum menghabiskan sepertiga waktunya di tempat tidur.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Kamar tidur (Ilustrasi)
Foto: Needpix
Kamar tidur (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar orang umumnya menghabiskan sepertiga waktu di tempat tidur. Oleh karena itu, kebersihan tempat tidur menjadi salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan.

Idealnya, seprai tempat tidur beserta sarung bantal dan guling perlu dicuci seminggu sekali. Bila tidak memungkinkan, seprai dan sarung bantal serta guling perlu dicuci minimal dua minggu sekali.

Baca Juga

Sayangnya, tak sedikit orang yang malas untuk mengganti seprai secara berkala. Studi di Amerika Serikat misalnya, menunjukkan bahwa rata-rata orang Amerika mencuci seprai sekitar 25 hari sekali.

Malas mencuci dan mengganti seprai beserta sarung bantla dan guling memiliki konsekuensi tersendiri bagi kesehatan. Seperti dilansir WebMD, Ahad (3/11), berikut ini adalah lima konsekuensi di antaranya.

Tungau

Dalam satu hati, seseorang bisa melepaskan sekitar 500 juta sel kulit. Banyak dari sel kulit ini yang berjatuhan di tempat tidur. Tiap hari, sel-sel kulit mati ini akan terus menumpuk di tempat tidur bila seprai dan sarung bantal serta guling tidak dicuci.

Sel kulit mati merupakan makanan yang disukai oleh tungau. Tungau dan kotoran yang dihasilkan dapat memicu alergi, asma hingga menyebabkan munculnya eksim yang gatal di kulit. Orang-orang yang alergi tungau sebaiknya mencuci seprai beserta sarung bantal dan guling setiap minggu dengan air panas.

Bakteri

Serpihan sel kulit mati, keringat hingga liur dapat membuat tempat tidur berubah dari tempat beristirahat yang nyaman menjadi sarang kuman atau bakteri. Tes laboratorium menemukan bahwa swab dari sarung bantal yang tidak dicuci selama satu minggu mengandunt koloni bakteri 17.000 kali lebih bayak dibandingkan sampel yang diambil dari dudukan toilet.

Jerawat

Kemunculan jerawat yag mengganggu juga bisa dipicu oleh sarung bantal yang kotor. Debu, sel kulit mati hingga bakteri yang ada di sarung bantal bisa menempel dan menyumbat pori-pori di wajah lalu menyebabkan jerawat. Bila wajah jerawatan, ganti sarung bantal setiap 2 atau 3 hari sekali. Selain itu, ganti pula seprai setiap satu minggu.

Penularan Penyakit

Bila pasangan yang tidur dalam satu rempat tidur sedang sakit, seprai hingga sarung bantal dan guling perlu dicuci lebih sering. Sebagian besar bakteri dan virus bisa bertahan di permukaannyang halus hingga selama beberapa menit hingga beberapa jam.

Sebagai contoh, virus flu bisa hidup di tisu hanya selama 15 menit. Akan tetapi stomach bug yang menyebabkan flu perut bsia bertahan di kain hingga empat jam.

Jamur

Bantal bisa dipenuhi oleh jamur. Beberapa jamur bisa berbahaya bagi penderita asma. Selain mencuci sarungnya secara berkala, bantal juga perlu dicuci secara rutin. Bantal sebaiknya dicuci minmal dua kali setahun. Pastikan bantal dibilas dan dikeringkan dengan baik setelah dicuci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement