REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sejumlah peneliti dari Northwestern University, Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa memutar musik saat tidur bisa membantu seseorang memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Sebab, musik diketahui bisa meningkatkan proses kerja otak saat tidur.
"Manusia mengonsolidasikan ingatan selama tidur. Termasuk memperkuat dan mengorganisasikannya. Dan musik diketahui bisa meningkatkan proses ini guna membantu penguatan informasi terkait masalah yang sedang dihadapi," kata penulis utama riset, Kristin Sanders dilansir dari laman Inc.com, Kamis (24/10).
Mahasiswa doktoral bidang psikologi di Northwestern University itu mengatakan, riset mereka dihasilkan dengan melakukan sebuah eksperimen, yakni dengan meminta kelompok peserta untuk memecahkan sebuah teka-teki saat malam hari sembari mendengarkan musik. Lalu, saat mereka tidur, musik itu tetap diputar.
Hasilnya, kata Kristin, mereka bisa lebih mudah memecahkan teka-teki itu saat sudah terbangun pagi harinya. Berbeda dengan kelompok peserta yang tidak diputarkan musik saat tidur.
Menurut Mark Beeman, penulis senior riset tersebut, hasil studi tersebut telah memberikan lebih banyak bukti bahwa pemrosesan otak selama tidur bermanfaat untuk kognisi pada siang hari. "Dalam hal ini, jika Anda ingin menyelesaikan masalah atau membuat keputusan terbaik, lebih baik tidur dari pada bermain Twitter pada pukul 3 dini hari," kata Profesor psikologi di Northwestern University itu.
Kuncinya utamanya adalah mencukupkan tidur malam sehingga proses otak bisa berjalan optimal. Lalu, barulah musik diputar sebagai pemicu untuk meningkatkan proses itu sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Oleh karena itu, ujar Beeman, jika seseorang sedang menghadapi sebuah masalah, misalkan membuat jadwal atau anggaran di kantor, maka cobalah untuk sedikit mengerjakannya sebelum tidur sembari memainkan musik. Lalu biarkan musik itu tetap berjalan selama tidur. Maka otak Anda akan terus bekerja saat tidur dan akan sangat membantu untuk pemecahan masalahnya esok hari.
Meski akan membantu, Beeman menegaskan, hasil riset mereka hanya akan membantu jika seseorang memang telah punya informasi lengkap terkait masalah yang dihadapi. "Sebagai contoh, seberapa lama pun saya tidur, saya tidak akan bisa memahami black holes atau menyembuhkan penyakit langka, karena saya tidak memiliki latar belakang pengetahuan terkait hal itu," papar Beeman.