Rabu 23 Oct 2019 21:46 WIB

Ubah Gaya Hidup Anak Agar Kelak tak Terkena Serangan Jantung

Ingin terbebas dari risiko serangan jantung di usia dewasa?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Anak makan junk food
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Anak makan junk food

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gaya hidup masyarakat metropolitan membuat mereka rawan terkena penyakit jantung. Dr Sonia Wibisono mengungkapkan, pola makan tidak sehat, kurang olahraga, dan stres menjadi faktor pencetus penyakit jantung pada masyarakat perkotaan.

"Masyarakat kota metropolitan seperti Jakarta, stres terjebak kemacetan adalah hal yang dihadapi sehari-hari," ungkapnya di sela acara media talk show Metropolitan Medical Center (MMC) Hospital dengan topik "Gaya Hidup Versus Penyakit Jantung" di Auditorium Suryo, MMC Hospital, Jakarta belum lama ini.

Menurut Sonia, peningkatan penderita penyakit jantung akibat gaya hidup ini sebenarnya bisa dicegah. Caranya, dengan menjaga kualitas hidup, menjaga kesehatan, dan yang paling penting adalah kesadaran terhadap kesehatan yang harus dimiliki oleh setiap individu.

"Penyakit Jantung yang merupakan penyakit degeneratif yang sebenarnya bisa dicegah. Masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat, yaitu makan sehat dan olah raga, serta istirahat yang cukup, dan hindari stres," jelas selebritas yang juga pemerhati masalah kesehatan masyarakat ini.

Pola makan, menurut Sonia, juga sangat memberikan kontribusi. Dengan pola makan yang sehat, mengurangi bahkan menghindari makanan-makanan yang tinggi lemak, akan sangat membantu dalam pencegahan penyakit jantung koroner.

"Tidak bisa kalau sudah tua baru menjalani pola hidup sehat. Harus dimulai dari kecil," ujar Sonia.

Untuk itu, Sonia menyerukan agar orang tua memberikan contoh yang baik. Ia mengingatkan bahwa mengubah gaya hidup saat usia dewasa akan jauh lebih sulit.

"Kebiasaan dari kecil menurut kita enak, akan dibawa sampai tua," paparnya.

Menurut Sonia, daripada memberikan fast food atau junk food, lebih baik membiasakan anak makan hidangan kaya nutrisi. Sayur dan buah yang jelas lebih sehat. Lalapan, tumisan, dan rebusan juga perlu diperkenalkan kepada anak.

"Makan sehat sayur dan buah. Jangan karbohidrat saja," ujarnya.

Selain makanan, menurut Sonia, olahraga juga penting. Biasakan anak olahraga sejak kecil. Jangan hanya main gawai di dalam rumah, tapi seimbangkan dengan main di luar, misalnya, main lari-larian atau permainan tradisional, seperti congklak dan lainnya.

Sonia juga menyarankan agar masyarakat cukup istirahat dan tidur. Paling tidak, tidur delapan jam sehari. Hindari begadang untuk bermain media sosial di gawai. Terakhir, ia menyarankan untuk kelola stres dengan cara halal dan sesuai hobi masing-masing.

"Orang yang tidur cukup lebih oanjang umur," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement