REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Seorang pria tunawisma bernama Pablo Tarazaga-Orero yang menguntit penyanyi asal Inggris Harry Styles mendapatkan hukuman. Dalam sebuah laporan, pria tersebut terbukti bersalah dan telah dilarang untuk mendekati Styles.
Pablo disebut telah menguntit Styles dengan membuat kemah di luar rumah mantan anggota boy band One Direction yang ada di London selama berbulan-bulan. Pria berusia 26 tahun tersebut kemudian memberikan pesan untuk meminta uang kepada Styles memalui kotak suratnya.
Styles memberikan kesaksian bahwa ia merasa sangat takut dan tidak nyaman saat berada di rumahnya sendiri karena perilaku Pablo. Atas laporan tersebut, pihak berwenang menyelidiki kasus ini dan pengadilan akhirnya memutuskan untuk memberi hukuman pada Pablo agar tidak dapat lagi menjadi stalker.
Termasuk dalam hukuman itu adalah Pablo tak dapat mendekati lokasi bisnis milik Styles, hingga di manapun penyanyi ini tampil. Ia juga dilarang mengunggah sesuatu tentang mantan kekasih Taylor Swift ini di media sosial dan diharuskan menyelesaikan program rehabilitasi selama 30 hari, serta menjadi subjek tatanan komunitas 12 bulan.
“Anda harus sadar bahwa tidak mematuhi peraturan komunitas adalah pelanggaran pidana dan harus dijatuhi hukuman penjara maksimum lima tahun,” ujar Hakim Distrik Nigel Dean saat membacakan vonis untuk Pablo, dilansir USA Today, Selasa (22/10).
Pablo telah menyangkal tuduhan yang diajukan Styles dan mengatakan bahwa semuanya tidak berdasarkan fakta. Dalam sebuah pernyataan, jaksa mengatakan bahwa Syles telah bersikeras agar Pablo mendapatkan bantuan dan tidak ingin melihatnya lagi.
Styles juga memberi kesaksian di pengadilan bahwa pada awalnya, ia sering melihat Pablo tidur di halte bus di dekat rumahnya pada Maret lalu. Merasa iba, penyanyi berusia 25 tahun itu kemudian memberikan makanan untuk Pablo.
Namun, menurut kesaksian Pablo, Styles menawarinya uang dan mengundangnya untuk pergi ke hotel. Styles membantah dengan tegas pernyataan pria asal Spanyol yang telah tinggal di Inggris selama empat tahun hingga menjadi tunawisma.
Styles mengatakan, sejak memberikan Pablo makanan di halte, ia terus dikuntit. Ia menceritakan pengalaman menakutkan karena merasa terus diikuti.
Menurut Styles, Pablo bahkan sampai membuat kemah di luar rumahnya selama dua bulan. Pablo juga pernah mengikutinya bepergian ke kafe dan hampir memegangnya saat sedang jogging di area Regents Park.