Jumat 18 Oct 2019 06:57 WIB

Saran untuk Orang Tua saat Buah Hatinya Suka Olahraga

Tidak semua anak mudah diajak olahraga atau latihan fisik lainnya.

Rep: Umi Soliha/ Red: Nora Azizah
Anak berolahraga sepatu roda.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Anak berolahraga sepatu roda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki anak yang suka berolahraga adalah anugerah bagi para orang tua. Sebab, tidak semua anak mudah diajak berolahraga dan latihan fisik lainnya.

Padahal, dengan berolahraga sejak dini, banyak manfaat yang didapat baik tubuh dan perkembangan sosial. Tidak perlu memberikan pelatiahan fisik yang berat untuk anak kerena waktu untuk memenuhi kecukupan aktivitas fisiknya cenderung singkat.

Baca Juga

Organisasi kesehatan (WHO) merekomendasikan agar anak yang berusia 5 hingga 17 tahun aktif bergerak selama 60 menit perhari dalam tiga hari per minggu. Banyak aktivitas yang sesuai untuk memenuhi  kebutuhan tersebut,salah satunya dengan olahraga futsal.

Kapten timnas futsal yang berhasil membawa Indonesia juara di Piala AFF 2010,  Vennard Hutabarat mengatakan, hal yang perlu dilakukan orang tua saat anaknya berlatih futsal adalah memberikan support mental. Para orang tua tidak boleh memaksa anak untuk menang saat mengikut futsal.

Jika orientasinya hanya kepada kemenangan akan mendorong anak melakukan segala cara untuk meraih kemenangan. "Jika orang tua hanya menuntut anak untuk menang, akan mengganggu perkembangan anak. Tujuan awalnya mengikutkan anak  olahraga agar anak bisa sportif namun jika dituntut seperti itu akan berkembang ke arah sebaliknya," ujar Vennard usai press conference McDonald's Junior Futsal Championship 2019 di McCafe McDonald's Sarinah, Jl Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (17/10).

Kemudian, Vennard juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa kondisi anak yang tidak diperbolehkan untuk olahraga terlebih dahulu. Saat tubuh anak kurang fit seperti demam, flu maupun batuk sebakinya tidak berolahrga dulu.

Dalam kondisi kurang fit, namun dipaksakan untuk berolahraga maka membuat kekebalan anak menurun dan sembuhnya lebih lama. Baru pulih dari sakit pun anak tidak boleh langsung berolahraga, pastikan anak beristirahat sampai benar -benar pulih.

"Baru sembuh juga jangan langsung buru-buru disuruh olahrga karena penyakitnya masih belum hilang secara total. Kalau dipaksakan, takut sakit lagi," ujarnya.

Saat aktivitas anak di sekolah padat, ia menyarankan untuk menunda terlebih dahulu olahraga. Badan yang kelelahan akan drop jika dipaksa berolahraga.

Kondisi selanjutnya adalah anak yang memiliki asma. Olahraga akan membuat asma sang buah hati kambuh. Bukan berarti tidak boleh olahraga sama sekali, namun perlu dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu olahraga yang cocok untuk anak yang memiliki asama.

"Jika anak yang memiliki asma ingin tetap olahraga perlu konsultasi terlebih dahulu ke dokter," kata Vennard.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement