Kamis 17 Oct 2019 10:26 WIB

Konser Ari Lasso Batal, Anang: Ini Masalah Klasik Era 90-an

Ia prihatin musisi besar sekelas Ari Lasso bisa mengalami peristiwa ini.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Anang Hermansyah.
Foto: republika/agung supriyanto.
Anang Hermansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konser Perjalanan Panjang Ari Lasso yang sedianya digelar pada Rabu (16/10) malam dibatalkan beberapa jam menjelang pelaksanaan konser. Peristiwa ini menjadi catatan serius dalam industri musik di Indonesia.

Musisi senior yang juga sempat menjadi anggota Komisi X DPR periode 2014-2019 Anang Hermansyah, mengaku prihatin atas peristiwa yang menimpa Ari Lasso dalam pembatalan konser yang dilakukan promotor penyelenggara konser. Karenanya menurut Anang, perlu ada proteksi bagi pelaku industri musik.

Baca Juga

"Saya sangat perihatin sekali dengan peristiwa ini. Ini peristiwa klasik di era 1990-an. Apalagi menimpa musisi besar sekaliber Ari Lasso. Para pemangku kepentingan harus dapat memetik hikmah dari peristiwa ini," ujar Anang kepada Republika, Kamis (17/10).

Menurut dia, jika terdapat aturan atau norma yang mensyaratkan bahwa promotor atau penyelenggara pertunjukan harus tersertifikasi serta promotor memiliki jaminan bank, maka peristiwa yang menimpa Ari Lasso dapat dihindari.

"Para pemangku kepentingan seperti asosiasi perlu duduk bersama untuk memikirkan tentang norma terkait hal tersebut. Peristiwa ini tidak boleh terjadi lagi," kata Anang.

Dia menambahkan norma atau regulasi tersebut di satu sisi dapat menjadi panduan bagi para pelaku pertunjukan. Sedangkan di sisi lainnya juga memberi perlindungan terhadap para pelaku industri musik. Intinya pelaku industri musik harus mendapat proteksi.

Menurut Anang, keterlibatan banyak pihak dalam industri pertunjukan musik merupakan sinyal positif bagi perkembangan industri musik di Indonesia. Hanya saja, para pihak tersebut harus profesional dalam melakukan kerjanya.

"Seperti dalam kasus yang menimpa Ari Lasso ini harusnya H-7 pihak promotor telah menyelesaikan kewajibannya. Mestinya peristiwa ini bisa terdeteksi bukan saat hari H," tegas dia.

Musisi asal Jember ini menyebutkan dampak dari pembatalan konser itu cukup besar baik bagi artis dan masyarakat yang telah membeli tiket konser tersebut. Menurut dia, kendati tiket konser akan dikembalikan oleh penyelenggara namun kerugian lainnya bagi penonton tak dapat diganti.

"Bagaimana dengan penonton yang berasal dari luar Jakarta, mereka beli tiket pesawat dan sewa hotel. Itu tidak diganti oleh penyelenggara," tambah Anang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement