REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung terjadi ketika pasokan darah ke jantung tiba-tiba terganggu. Salah satu penyebabnya adalah jantung koroner yakni kondisi di mana arteri koroner atau pembuluh darah utama yang memasok darah ke jantung tersumbat oleh endapan kolesterol.
Hal ini bisa terjadi jika seseorang memakan jenis makanan yang salah terlebih secara terus menerus. Sedikitnya ada tiga jenis makanan yang buruk dan bisa meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit jantung seperti dilansir dari Express.co.uk, Kamis (17/10).
Makanan yang perlu dihindari agar terhindar dari risiko penyakit jantung adalah makanan cepat saji. Menurut Profesor kardiologi Universitas Hofstra, Dokter Regina Druz lemak jenuh dari hewan terutama saat dikombinasikan dengan karbohidrat memiliki efek buruk pada kesehatan jantung.
“Cobalah untuk menghindari restoran cepat saji karena cenderung menggunakan bahan-bahan berkualitas rendah dan metode memasak yang tidak sehat,” katanya.
Selain itu agar terhindar dari penyakit jantung, juga disarankan menghindari konsumsi daging olahan seperti bacon, sosis, yang memiliki lemak jenuh. Namun pilihan rendah lemak pun cenderung sangat tinggi garam. Menurut American Heart Association, cukup enam iris tipis daging deli dapat mengandung setengah dari tingkat sodium yang direkomendasikan setiap hari.
Selain itu hindarilah makanan yang digoreng garing. Sejumlah penelitian telah banyak mengaitkan mengkonsumsi makanan yang digoreng seperti kentang goreng, ayam goreng dan camilan goreng dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Metode penggorengan konvensional menghasilkan lemak trans dan lemak jenis ini meningkatkan jenis kolesterol jahat dan menurunkan jenis lemak yang baik.
“Jika anda membuat sayuran tumis di rumah dan anda menyiapkannya dengan minyak zaitun dan minyak kelapa, tentu tidak ada yang salah dengan itu. Tapi kebanyakan orang pahami sebagai makanan gorengan itu jenis yang tidak anda persiapkan di rumah, tentu harus dihindari,” katanya.