Kamis 17 Oct 2019 05:11 WIB

Ini Alasan Perempuan Harus Olahraga

Di usia paruh baya, perempuan disarankan untuk olahraga.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nora Azizah
Perempuan olahraga lari (Ilustrasi)
Foto: Flickr
Perempuan olahraga lari (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan wanita berusia di atas 40 tahun menghawatirkan pertanyaan yang diajukan dokter ketika pemeriksaan fisik berlangsung. Hal tersebut dikarenakan wanita di usia tersebut akan mudah mengalami gangguan di fisiknya.

Oleh sebab itu untuk menghindari dan meningkatkan kualitas kesehatan, pertanyaan utama adalah seberapa banyak intensitas olahraga raga yang telah dilakukan. Pasalnya, mayoritas wanita di usia tersebut gagal atau sulit untuk menyisakan waktu untuk berolahraga.

Baca Juga

Di usia menjelang paruh baya, khususnya wanita, akan beradaptasi dengan metabolisme yang lebih lambat. Alhasil, peningkatan risiko penyakit berbahaya seperti kanker payudara bisa saja terjadi, utamanya ketika mendekati menopause.

Seperti dilansir dari firstpost, Kamis (17/10) penelitian menunjukkan bahwa berolahraga dapat membantu para wanita untuk mempertahankan kebugaran dan kesehatannya kembali seiring bertambahnya usia.

 

Dengan alasan tersebut, para wanita yang berusia di atas 40 tahun memang harus berolahraga untuk menjadi lebih kuat, lebih cepat, dan sehat sehat.

Pertanyaan mengapa harus olahraga, mungkin menjadi pertanyaan mendasar. Namun, berdasarkan tulisan dan penelitian, berolahraga mampu menjadikan fisik wanita paruh baya untuk kembali sehat dan bugar. Bahkan bisa saja seperti Saina Nehwal ataupun Heena Sidhu serta Deepika Kumari. Meskipun hingga kini, hanya ada sedikit diskusi olahraga yang khsus diperuntukkan bagi wanita berusia 40 atau 50-an.

Berdasarkan penelitian, menunjukan bahwa olahraga, terutama aktivitas olahraga yang memiliki rasa kebersamaan bisa mengembalikan usia biologis atau tampak lebih muda dari seharusnya.

Banyak manfaat dalam berolahraga, seperti membantu mempertahankan mobilitas sendi atau bahkan memberikan efek positif pada kesehatan tulang.

Bagi wanita yang memasuki usia menjelang menopause, olahraga dapat meredakan beberapa gejala seperti penambahan berat badan, hot flashes atau bahkan insomnia. Olahraga nyatanya juga biasa dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes atau faktor risiko kardiovaskular.

 

photo
[Ilustrasi] Perempuan berolahraga.

 

Lebih lanjut, berolahraga juga mampu meningkatkan profil lipid plasma dan membantu mengurangi berat badan berlebih. Hal tersebut mampu meningkatkan fungsi paru-paru, fungsi jantung dan kebugaran kardio pernapasan.

 

Dengan maraknya fasilitas olahraga yang kini dibangun, para wanita juga harus ikut andil untuk memanfaatkannya. Tentu hal tersebut sebagai upaya untuk mengoptimalkan kondisi fisik.

Namun demikian, tak semua jenis olahraga bisa dilakukan oleh wanita yang memasuki masa menopause. Berikut adalah beberapa olahraga yang bisa menjadi pilihan untuk dilakukan pada usia berapapun, tak terkecuali orang tua.

Berenang

Aktivitas olahraga ini menjadi salah satu aktivitas fisik yang bisa dilakukan paruh baya. Pasalnya tidak ada beban yang digunakan, bahkan lebih jauh juga memiliki banyak manfaat. Direktur Laboratorium Penelitian Penuaan Kardiovaskular di University of Texas di Austin, AS, Dr Hirofumi Tanaka dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa berenang dapat menurunkan tekanan darah. Selain itu, aktivitas ini juga mampu meningkatkan kesehatan jantung dan otot, termasuk meringankan sakit punggung dan memperbaiki postur tubuh.

Olahraga raket

Aktivitas permainan tiga set saja, baik itu dari bulu tangkis, tenis atau bahkan squash bisa meningkatkan kapasitas aerobik. Tentunya hal tersebut juga mampu untuk meningkatkan keterampilan motorik, meningkatkan fleksibilitas dan mengatasi stress.

Bersepeda

Wanita yang usianya mencapai 45 tahun atau bahkan lebih, cenderung terkena osteoarthritis daripada pria pada usia yang sama. Aktivitas bersepeda juga merupakan cara yang baik untuk mengurangi berat badan dan juga menurunkan risiko terkena kondisi degeneratif tulang.

Namun demikian, tetap saja, jika akan memulai olahraga baru, ada baiknya jika membicarakan hal tersebut para dokter. Terutama jika anda memang memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau diabetes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement