Sabtu 12 Oct 2019 16:30 WIB

Obesitas Sebelum Usia 40 Tahun Tingkatkan Risiko Kanker

Obesitas adalah faktor risiko yang ditetapkan untuk beberapa kanker.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Gita Amanda
Obesitas (Ilustrasi)
Foto: Health
Obesitas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BERGEN -- Penelitian Eropa baru menemukan kelebihan berat badan sebelum usia 40 dapat meningkatkan risiko berbagai kanker pada pria dan wanita. Studi baru yang dipimpin oleh para peneliti di University of Bergen di Norwegia ini, mengamati data yang dikumpulkan dari 220 ribu orang dewasa di Norwegia, Swedia, dan Austria.

Para peneliti melihat data yang dikumpulkan dari pemeriksaan kesehatan para peserta. Pemeriksaan itu termasuk informasi tentang tinggi dan berat badan mereka, serta menghubungkannya dengan data yang diambil dari pendaftar kanker nasional.

Baca Juga

Kelebihan berat didefinisikan memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 25 dan obesitas didefinisikan memiliki BMI lebih dari 30. Rata-rata, para peserta diikuti selama sekitar 18 tahun, selama waktu itu 27.881 orang didiagnosis menderita kanker, di mana 9.761 (35 persen) terkait dengan obesitas.

Seperti yang dilansir dari Malay Mail, Sabtu (12/10), temuan yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology, menunjukkan peserta obesitas memiliki risiko tertinggi terkena kanker terkait obesitas, dibandingkan peserta BMI normal. Dengan risiko meningkat sebesar 64 persen untuk peserta laki-laki dan 48 persen untuk perempuan.

Kelebihan berat badan sebelum usia 40 tahun meningkatkan risiko semua kanker terkait obesitas untuk pria dan wanita sebesar 154 persen, dibandingkan dengan mereka yang tidak kelebihan berat badan. Selain itu, risiko kanker endometrium meningkat sebesar 70 persen, kanker sel ginjal laki-laki sebesar 58 persen, dan kanker usus besar pria sebesar 29 persen.

“Obesitas adalah faktor risiko yang ditetapkan untuk beberapa kanker. Dalam studi ini, kami telah fokus pada tingkat, waktu dan durasi kelebihan berat badan dan obesitas dalam kaitannya dengan risiko kanker,” kata penulis pertama tersebut, Profesor Tone Bjorge.

“Pesan utama kami adalah mencegah penambahan berat badan mungkin merupakan strategi kesehatan masyarakat yang penting untuk mengurangi risiko kanker,” ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement