REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli kesehatan telah lama berpendapat bahwa tidak ada jumlah merokok yang aman. Namun masih banyak orang menganggap merokok di sana-sini tidak ada salahnya.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Lancet Respiratory Medicine menemukan bahwa merokok sedikit per hari menyebabkan kerusakan paru-paru hampir sama dengan merokok lebih dari satu bungkus per hari.
Dilansir dari Time, Jumat (11/10), disebutkan, studi ini meneliti kebiasaan merokok dan kesehatan lebih dari 25 ribu orang Amerika usia 17 hingga 93 tahun. Pada awalnya, setiap orang memberi tahu para peneliti seberapa banyak mereka merokok serta informasi umum tentang kesehatan, demografi dan gaya hidup.
Kemudian mereka menjalani ujian spirometri, yang menilai fungsi paru-paru dengan mengukur berapa banyak udara yang bisa dihembuskan dalam sedetik, serta berapa banyak udara yang bisa didorong paru-paru secara total setelah menarik napas dalam-dalam.
Peserta kemudian dilacak hingga 20 tahun. Selama waktu itu mereka memiliki setidaknya satu tes spirometri lagi untuk menilai perubahan kesehatan paru-paru.
Fungsi paru-paru menurun secara alami seiring bertambahnya usia, tetapi merokok diketahui mempercepat prosesnya. Penemuan ini menempatkan perokok pada risiko penyakit paru obstruktif kronis dan kondisi pernapasan lainnya.
Dan seperti yang ditunjukkan oleh para peneliti dalam studi baru ini, hampir semua jumlah merokok tampaknya memulai efek itu.
Ketika penelitian dimulai, sekitar 10 ribu peserta studi tidak pernah merokok. Sementara 7.000 telah berhenti, 5.800 telah bimbang antara berhenti dan merokok, dan 2.500 saat ini masih merokok.
Seiring waktu, para peneliti menemukan bahwa baik perokok lama dan perokok aktif memiliki fungsi paru-paru yang lebih buruk daripada yang tidak pernah merokok. Ditemukan juga tidak ada perbedaan besar antara paru-paru perokok ringan dan perokok berat.
Merokok kurang dari lima batang per hari dikaitkan dengan sekitar dua pertiga dari kerusakan paru-paru seperti mengisap 30 batang atau lebih per hari, menurut penelitian. Dengan kata lain, seorang perokok ringan diperkirakan dapat kehilangan sebanyak fungsi paru-paru dalam setahun seperti perokok berat dalam sembilan bulan.