Senin 30 Sep 2019 08:32 WIB

Rumah yang Berantakan Pangkal dari Gangguan Kesehatan

Bahkan, rumah yang berantakan berpengaruh terhadap pekerjaan dan pola makan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nora Azizah
Membersihkan rumah (Ilustrasi)
Foto: Pxhere
Membersihkan rumah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahukah anda jika penelitian menyebutkan bahwa rumah yang berantakan dapat mempengaruhi kesehatan. Memang terdengar seperti berlebihan jika tumpukan benda-benda yang nampak berantakan dan apalagi kotor rupanya bisa menyebabkan tingkat stres meningkat. Namun, faktanya, ada penelitian yang membuktikannya.

Sebuah penelitian pada 2010 dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, menemukan bahwa wanita yang menggambarkan rumah mereka 'berantakan' memiliki kadar kortisol (hormon stres primer) yang lebih tinggi. Selain itu, depresi dari suasana hati mereka juga meningkat sepanjang hari. Sementara itu, penelitian menyebutkan bahwa orang-orang yang tidak memperlihatkan rumah yang mereka berantakan memiliki tingkat kortisol dan suasana hati yang menurun sepanjang hari.

Baca Juga

Pada 2016, penelitian lain menemukan rumah yang 'berantakan' juga dapat mengganggu perasaan anda di rumah dan kemampuan anda untuk berinteraksi dengan orang lain. Ketika menjadi terlalu terikat pada harta benda itulah, besarnya barang-barang yang berantakan bisa menjadi gangguan dan membuat anda kewalahan.

Seorang profesor psikologi di DePaul University yang juga salah satu penulis dari penelitian tersebut, Joseph Ferrari, mengatakan bahwa berantakan dapat berpengaruh pada hubungan. Menurutnya, sesuatu, yang bukan orang, menjadi hal yang bermakna dalam hidup, akan tetapi hubungan adalah sesuatu yang memberi rasa kebersamaan.

"Kita mengidentifikasi diri dengan harta milik kita, tetapi ketika rumah berantakan, itu akan rusak dengan cara yang sangat berbahaya," kata Ferrari, dilansir di The Thirty, Ahad (29/9).

Sementara itu, ruang yang berantakan di luar kendali dikatakan juga dapat berpengaruh terhadap pekerjaan dan pola makan. Para peneliti berhipotesis dalam sebuah studi pada 2019, bahwa orang-orang dengan kantor yang berantakan dapat mengalami peningkatan ketegangan dalam pekerjaan, menghabiskan energi mereka, dan menyebabkan mereka menunda pengambilan keputusan.

Dampaknya terhadap pola makan yang sehat, peneliti dalam studi lain dari 2017 menemukan bahwa pelajar kampus yang berada dalam lingkungan yang tidak begitu berantakan, tanpa terganggu dan tidak begitu mengalami kekacauan lebih cenderung untuk mengonsumsi makanan ringan (ngemil) lebih sedikit daripada orang-orang dalam situasi yang sebaliknya. Hal itu dinilai masuk akal, sebab ruang yang berantakan menyebabkan stres meningkat, yang akhirnya dapat menyebabkan makan yang berlebihan.

Ada beberapa tips yang bisa membantu anda mulai membenahi ruang atau lingkungan anda yang tadinya berantakan. Mulailah memilah barang dan menyumbangkan barang-barang di rumah yang tidak diperlukan.

Kemudian, cari tahu sistem penyimpanan atau penataan barang yang cocok untuk anda. Mintalah teman untuk membantu  memberi tahu anda tentang pakaian atau barang yang tidak diperlukan atau belum dikenakan.

Selanjutnya, membeli barang atau tempat penyimpanan. Desainer interior Kristen Pena menyarankan untuk membeli tempat penyimpanan atau wadah untuk membereskan barang agar tidak berantakan, terutama jika anda tidak menganggap diri anda orang yang paling rapi.

"Jika ruang tertentu dirancang untuk mengatasi barang-barang yang berantakan, itu akan membantu untuk tetap teratur dan tampil lebih rapi. Misalnya, memiliki laci yang belum dibayar memungkinkan anda menyimpan barang-barang, tetapi juga memiliki penyimpanan ketika anda siap untuk duduk dan membayarnya," kata Pena.

Dengan tempat penyimpanan dan penataan ruang yang lebih rapi setidaknya anda bisa bernapas lebih lega. Pendiri The Home Edit, Clea Shearer dan Joanna Teplin, mengatakan bahwa klien mereka memberi tahu bahwa mereka merasa kurang stres dan lebih tentang setelah mendapatkan parubahaan penataan penyimpanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement