Sabtu 14 Sep 2019 01:46 WIB

Cara Merawat Tas dan Sepatu Kulit

Salah satu cara merawat tas dan sepatu kulit adalah tidak boleh dicuci dengan air.

Perajin membuat sepatu berbahan kulit sintetis di Kampung Jombang Mesjid, Cilegon, Banten, Jumat (9/11/2018). Untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah tahun 2018 ini pemerintah memberi insentif penurunan tarif PPh Final UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dari satu persen menjadi 0,5 persen termasuk untuk koperasi dengan omset maksimal hingga Rp4,8 miliar per tahun.
Foto: Asep Fathulrahman/Antara
Perajin membuat sepatu berbahan kulit sintetis di Kampung Jombang Mesjid, Cilegon, Banten, Jumat (9/11/2018). Untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah tahun 2018 ini pemerintah memberi insentif penurunan tarif PPh Final UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dari satu persen menjadi 0,5 persen termasuk untuk koperasi dengan omset maksimal hingga Rp4,8 miliar per tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barang-barang fesyen berbahan dasar kulit baik tas maupun sepatu memerlukan perawatan khusus baik saat digunakan maupun saat disimpan. Pengarah gaya Bimo Permadi pun memberikan sejumlah kiat-kiatnya.

"Salah satunya, tak boleh dicuci menggunakan air. Sebenarnya, semua sepatu jangan dicuci pakai air karena air kan gampang menyerap ke dalam dan itu bisa merusak. Sekarang kan sudah ada pembersih yang bentuknya penghapus atau foam. Pakai itu saja," kata Bimo di Jakarta, Kamis (12/9).

Baik tas maupun sepatu berbahan kulit, menurut Bimo, sebaiknya dilapisi secara rutin dengan bahan pelindung anti-air.

"Biasanya ada di bag spa. Minta di-coating. Itu bentuknya seperti spray. Jadi kalau kotor, tinggal dilap saja. Perlindungan seperti itu bisa tahan dua sampai tiga bulan. Kalau mau yang lebih murah, pergi ke tempat reparasi sepatu dan tas. Beli semprotan pelindung. Paling harganya Rp 50.000," kata fashion stylist langganan selebritas seperti Luna Maya sampai Bunga Citra Lestari itu.

Selain itu, tas dan sepatu kulit sebaiknya tidak dipakai setiap hari karena bisa memperpendek umur barang-barang tersebut.

"Tas dan sepatu kulit itu seperti manusia, kalau sering dipakai akan gampang capek. Jadi, pakainya jangan setiap hari. Kasih waktu untuk istirahat. Apalagi sepatu kan kena keringat. Jadi, biar hilang dulu keringatnya. Setidaknya, selang satu hari baru pakai lagi," kata Bimo yang mengatakan setidaknya ada tiga pasang sepatu dan tas supaya bisa dipakai bergantian dalam seminggu itu.

Saat menyimpan, baik tas maupun sepatu sebaiknya diberi isian (stuffing) agar bentuk tas dan sepatu tetap terjaga.

"Jangan pakai koran karena tinta bisa menempel di lapisan dalam tas. Untuk tas, simpan di dalam dust bag supaya enggak terkena debu. Kalau sepatu, taruh di boks dan beri silica gel agar tidak lembap," kata Bimo yang menyarankan agar tas dan sepatu sering dibuka.

Bimo juga menyarankan agar menggunakan bag organizer saat menggunakan tas agar isi tas tidak berantakan dan kotor.

"Sebenarnya tergantung ukuran tas ya, kalau cukup ya pakai bag organizer. Intinya, supaya tidak kotor. Jadi setiap habis dipakai musti rajin bersihkan, lap, baru disimpan," katanya.

Bimo selalu menganggarkan dana untuk perawatan tas karena semua koleksi yang dimilikinya adalah tas-tas edisi terbatas. "Untuk budget, tergantung sayang atau enggak sih sama koleksinya. Kalau aku bisa seharga barangnya sendiri atau lebih mahal," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement