Jumat 13 Sep 2019 21:18 WIB

Chef Yuda Bustara: Masak di Depan Kamera Itu Beda

Tidak semua koki bisa menjalani profesi sebagai seorang 'celebrity chef'.

Yuda Bustara
Foto: dok Philip's
Yuda Bustara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemampuan memasak dan menyajikan makanan lezat yang mengantarkan kesuksesan seorang koki bukan jaminan sebagai koki selebritas (celebrity chef) yang seringkali tampil di televisi. Chef Yuda Bustara, di Jakarta, Jumat (13/9), mengatakan bahwa profesi celebrity chef adalah sebuah pekerjaan unik yang belum tentu bisa dijalani semua koki.

"Masak di depan kamera itu berbeda," tutur Yuda.

Baca Juga

Yuda menuturkan, seorang koki bukan hanya perlu memperhatikan proses meracik bumbu atau menjaga agar hasilnya lezat saat memasak di hadapan lensa kamera. Celebrity chef juga perlu mengetahui hal teknis terkait dengan pengambilan gambar.

Yuda mencontohkan pengalaman pribadinya yang menghabiskan empat jam hanya untuk merekam video resep berdurasi lima menit untuk diunggah ke sebuah kanal pada YouTube. "Banyak hal teknis yang dipikirkan, dari lampu, ada kesalahan ngomong, dan sebagainya," kata Yuda.

Salah satu idolanya yang juga celebrity chef adalah Sisca Soewitomo. Yuda menilai Sisca sudah luwes memasak di depan kamera sejak 1990-an.

"Bu Sisca itu sudah pengalaman banget, nggak semua orang bisa jadi celebrity chef," ujar dia.

Kemampuan berbicara di hadapan publik juga harus dikuasai oleh seorang koki selebritas. Bagi Yuda, modal untuk tampil luwes dan berbicara di depan banyak orang diperolehnya ketika mengikuti ajang Abang None.

"Pengalaman public speaking saya dari Abang None," katanya.

Yuda yang sering "wara-wiri" di televisi pun punya saluran sendiri di platform digital YouTube. Prinsip yang diterapkan Yuda di dapur adalah memasak makanan sederhana yang mudah dipraktikkan penontonnya.

"Saya itu chef yang malas masak," ujar Yuda berseloroh.

Dia juga pernah diajak bekerjasama dengan sejumlah Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk memasak makanan otentik Indonesia demi mempromosikan kuliner Nusantara. Salah satu pengalaman yang paling dikenang Yuda adalah permintaan untuk menyajikan menu dengan bahan dasar yang belum tentu bisa ditemukan di semua tempat, misalnya jengkol dan terasi.

"Jadi, saya harus bawa sendiri dalam bagasi. Kadang, itulah kendalanya. Bagaimana cara membawa jengkol terasi lewat imigrasi," kata Yuda.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement