Senin 02 Sep 2019 05:15 WIB

Kayu Manis Bantu Atasi Kadar Gula Berlebih

Satu gram kayu manis per hari bantu mengelola diabetes tipe dua.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Kulit kayu manis dijemur.
Foto: Antara
Kulit kayu manis dijemur.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Seseorang dikatakan menderita diabetes ketika gula darahnya terlalu tinggi dan hormon insulin yang diproduksi di pankreas tidak dimanfaatkan dengan baik. Diabetes dapat sangat merusak mata, ginjal, dan kesehatan seseorang secara keseluruhan.

Menurut perkiraan WHO, 1,6 juta kematian secara langsung disebabkan oleh diabetes pada 2016. Untuk menghindari lebih banyak orang yang sakit diabetes, seseorang bisa menghindarinya melalui diet disiplin, pengecekan kesehatan secara teratur dan olahraga.

Baca Juga

Ada juga beberapa bahan-bahan masakan di rumah yang dapat membantu mengatasi kadar gula berlebih dalam tubuh, salah satunya kayu manis. Kayu manis biasanya digunakan untuk menambahkan rasa ke berbagai hidangan penutup dan makanan lainnya.

Sebuah laporan penelitian dalam Majalah Penelitian Pertanian edisi Juli 2000 menemukan bahwa mengonsumsi satu gram kayu manis per hari dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengelola diabetes tipe dua.

Tak hanya itu saja, menambahkan kayu manis diketahui merangsang sel konsumsi glukosa. Mengonsumsi kayu manis juga meningkatkan pelepasan insulin dari pankreas dan meningkatkan sensitivitas insulin yang membantu dalam pemrosesan glukosa.

Seperti yang dilansir dari Indian Express, Ahad (1/9) kayu manis mengandung mineral chromium yang menjaga nafsu makan seseorang dan membantu menghilangkan lemak visceral. Bumbu berwarna cokelat bisa digunakan untuk membuat minuman detoksifikasi yang sangat baik.

Hasil studi klinis yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care pada 2003 menunjukkan cassia cinnamon atau kulit kayu manis meningkatkan kadar glukosa darah dan kolesterol pada orang dengan dibetes tipe dua. Pun, kayu manis dapat mengurangi faktor risiko yang terkait dengan diabetes dan penyakit kardiovaskular.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement