Sabtu 24 Aug 2019 11:22 WIB

Dian Sastro Ungkap Putra Pertamanya Menyandang Autisme

Putra Dian Satro didiagnosis autis ketika berusia delapan bulan.

Dian Sastrowardoyo
Foto: Antara
Dian Sastrowardoyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebritas Dian Sastrowardoyo mengungkapkan anak pertamanya terdiagonosis autisme ketika masih berusia delapan bulan. Sebelum diagnosis tersebut ditegakkan, Dian sudah menyadari ada hal yang berbeda dengan Syailendra Naryama Sastraguna Sutowo.

"Dia enggak punya ketertarikan sama anak-anak lain. Dia enggak bisa menggunakan telunjuk. Mau nunjukin dia tertarik, dia tarik tanganku," ujar Dian dalam konferensi pers Pameran Anak Spesial (SPEKIX) 2019 di Jakarta.

Baca Juga

Menurut Dian, buah hatinya bukan hanya tidak dapat menggerakkan telunjuk. Perempuan berusia 37 tahun itu juga menyadari ada hal lain dari diri anaknya yang juga berbeda dengan anak-anak lain, seperti sulit melakukan kontak mata ataupun gerakan mulut.

"Dia jarang kontak mata. Aku pikir karena aku orangnya bonding. Sebagai orang tua, aku merindukan bonding. Ini enggak terjadi sama anakku sampai usianya empat tahun," kata bintang film Ada Apa dengan Cinta ini.

Dian semakin menyadari putranya berbeda dengan anak-anak lain ketika sang anak masuk pra-sekolah.

"Di kelas, anakku enggak tertarik ikut kegiatan yang diajarkan gurunya. Dia lain sendiri dan membuka pikiranku. Aku coba cari tahu lebih lanjut," ujarn alumnus Fakultas Sastra dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.

Dian lantas memeriksakan putranya itu ke tiga dokter untuk menjalani pemeriksaan demi mengetahui tanda-tanda autisme. Dian juga membawa Syailendra ke para ahli untuk menjalani terapi, seperti terapi okupasi, perilaku, dan wicara. Dia juga melatih anaknya melakukan kontak mata dan berkomunikasi.

"Aku membuka diri dan melatih anakku bisa melakukan eye contact. Kami sekeluarga sepakat tidak memberikan apapun sampai dia meminta sendiri. Aku melakukan seperti yang dilakukan saat terapi," katanya.

Saat Syailendra berusia enam tahun, menurut Dian, putranya tidak memerlukan terapi lagi. Bahkan ketika masuk usia delapan tahun, kemampuan sosial Syailendra sudah meningkat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement