Jumat 23 Aug 2019 16:00 WIB

Hijab Story, Konsep Baru Konsumen Cetak Kerudung Sendiri

Pembeli bisa merasakan pengalaman yang unik dan berbeda saat berbelanja.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Berbelanja kerudung atau hijab untuk muslimah dengan datang ke toko, mungkin sudah biasa. Namun, Hijab Story sebuah toko busana muslim memiliki cara sendiri dalam memberikan pelayanannya pada semua konsumen.
Foto: Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Berbelanja kerudung atau hijab untuk muslimah dengan datang ke toko, mungkin sudah biasa. Namun, Hijab Story sebuah toko busana muslim memiliki cara sendiri dalam memberikan pelayanannya pada semua konsumen.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Berbelanja kerudung atau hijab untuk muslimah dengan datang ke toko, mungkin sudah biasa. Namun, Hijab Story sebuah toko busana muslim memiliki cara sendiri dalam memberikan pelayanannya pada semua konsumen. 

Toko yang awalnya berlokasi di Jalan Banda, sekarang pindah lokasi ke tempat baru. Yakni, bergabung dengan The Secret, sebuah factory outlet di kawasan Dago Kota Bandung.

Di lokasi baru ini, Hijab Story tak hanya menawarkan konsep one stop shopping yakni bisa berbelanja hijab, kerudung hingga kain dalam satu toko. Namun, pengunjung akan memiliki experience atau pengalaman yang baru. Yakni, konsumen bisa menentukan sendiri berbagai jenis kain jilbab yang siap untuk diberi motif sesuai selera pembeli.

Dengan menggunakan mesin printing kain berukuran besar, prosesnya tidak terlalu lama mulai dari penentuan desain hingga pencetakan yakni sekitar 30 menit. Menurut pengelola Hijabstory, Intan Setiati, konsep penjualan jilbab ini membaurkan modernitas dengan kreativitas.

Hijab Story, kata dia, menyiapkan alat-alat modern seperti komputer dan mesin printing. SehinggaN apapun motif yang ada dalam benak konsumen bisa dituangkan secara mudah dan cepat ke dalam kain kerudung yang dijualnya. "Jika ingin motifnya foto kita sendiri juga bisa," kata Intan, Jumat (23/8).

Selain yang bisa dibuat sendiri, kata dia, pembeli pun bisa memilih motif-motif yang sudah dibuatkan oleh desainer butik busana muslim tersebut. Menurutnya terdapat banyak desain yang bisa dipilih dan dicetak kapan pun juga termasuk dalam jumlah yang banyak. "Siapa tahu ada yang ingin jilbabnya seragaman," katanya. 

Intan menjelaskan, di factory outlet yang juga menjual busana muslim ini memang one stop sopping. Karena, pembeli tah hanya bisa membeli hijab yang telah menjadi baju. Namun, bisa membeli puluhan jenis kain yang nyaman digunakan untuk jilbab seperti hicon, sifon, voile, satin, katun, ceruti, dan spandex. Semua jenis kain itu, dijual dengan harga yang relatif terjangkau mulai dari Rp 19 ribu sampai Rp 54 ribu per meter.

Meski mengedepankan unsur motif yang bisa dipesan, kata dia, pengelola pun tidak ingin melupakan ketahanan dan kenyamanan kain yang dijualnya sehingga hanya menyediakan yang berkualitas. Selain bisa memilih sendiri jenis kain dan motif jilbab, di sini pun para pembeli bisa menyaksikan langsung proses pembuatannya.

Tepat berada di ruangan paling depan, yang letaknya juga persis bersebelahan dengan ruang penyimpanan berbagai jenis kain. Mesin printing berukuran besar berdiri kokoh siap untuk mencetak motif-motif yang dipilih pembeli. Melalui cara seperti ini, Intan berharap pembeli merasakan pengalaman yang unik dan berbeda saat berbelanja.

"Semoga unik. Karena selain bisa memilih sendiri jenis kain dan motifnya, pembeli juga bisa melihat langsung proses printingnya," katanya.

Selain di tempat ini, Intan menyebut pihaknya pun telah melakukan cara yang sama pada outlet Hijabstory yang berada di salah satu kawasan wisata di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Meski tidak secara khusus menjual busana muslim,  banyak wisatawan yang tertarik untuk mencoba inovasinya itu.

"Di sana banyak pengunjung yang awalnya kan untuk berwisata. Tapi setelah melihat-lihat, mereka tertarik untuk membeli jilbab. Katanya unik karena motifnya bisa milih," katanya.

Intan berharap, melalui cara ini perusahaannta bisa memperkokoh posisi Bandung sebagai kiblat perkembangan busana muslim di Tanah Air. Ia melihat, sekarang sudah banyak turis-turis asing yang mencari busana muslim ke Bandung.  "Artinya sudah menjadi rujukan dunia juga," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement