Kamis 22 Aug 2019 04:05 WIB

Predator Intai Gamers Cilik Lewat Minecraft dan Fortnite

Predator mencari mangsa lewat gim daring yang biasa dimainkan gamers cilik.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
Minecraft
Foto: dok Minecraft
Minecraft

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Predator di dunia maya selalu mengubah pola untuk mencari mangsanya. Ketika dulu mereka mengendus calon korban melalui media sosial seperti Facebook hingga Snapchat, kini penjahat menjamah gim daring yang banyak dimainkan anak.

Perusahaan teknologi memang telah berlomba-lomba untuk memperbarui kebijakan menyusul desakan untuk meningkatkan keamanan penggunanya. Youtube, contohnya, belum lama ini melakukan pembaruan sebagai tanggapan atas kekhawatiran tentang eksploitasi anak.

Baca Juga

Di Amerika Serikat, 28 persen gamers masih berusia di bawah 18 tahun. Platform seperti Roblox dan Minecraft pun  mengambil langkah-langkah untuk melindungi anak dari predator yang mencoba berbaur lewat permainan daring tersebut.

Studio gim dan perusahaan gim daring lain juga mulai meningkatkan keamanan dalam upaya untuk menjaga agar pemain ciliknya tetap aman. Terlebih, predator belakangan gencar melakukan sextortion lewat gim daring.

"Saya melihat peningkatan sextortion melalui gim daring. Begini cara melihatnya, seorang pelaku yang menarget anak-anak tentu akan pergi ke tempat anak-anak," kata Shannon Martucci selaku pemeriksa forensik anak dan remaja yang bekerja sama dengan agen FBI untuk memerangi predator daring, dikutip dari The Hollywood Reporter.

Sextortion merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bentuk pemaksaan terhadap pasangan yang tidak mau melakukan tindakan seksual, terutama secara daring. Satu manuver yang umum dijalankan pemangsa ialah menawarkan untuk membayar kostum karakter yang diinginkan atau tambahan yang dibutuhkan pemain cilik. Cara ini dikenal sebagai skins.

Untuk mengatasi kekhawatiran itu, perusahaan gim sering kali sudah membuat batasan. Contoh saja fitur obrolan di Roblox yang tidak memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi pribadi, seperti nomor telepon atau alamat.

"Kami memiliki tim yang terdiri lebih dari 800 moderator manusia secara global bersama dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan pembelajaran mesin untuk mengatasi masalah seperti ini sepanjang waktu," kata VP digital perusahaan Tami Bhaumik.

Tapi, ternyata beberapa pihak memanfaatkan platfoam lain untuk melakukan transaksi tersebut. Hal ini merupakan perkembangan dari kasus-kasus sextortion di Facebook dan media sosial lainnya.

"Kami (dulu melihat) kasus-kasus sextortion di Facebook karena itulah yang sedang digunakan anak-anak. Apa yang kita lihat sekarang adalah pergeseran lebih ke gim video sejalan dengan berubahnya model perilaku anak-anak," ujar mitra Greenberg Glusker Priya Sopori, yang sebelumnya bekerja di proyek Safe Childhood dari Departemen Kehakiman AS.

September tahun lalu menjadi sengatan terbesar yang pernah terjadi terkait dengan permainan daring. Investigasi penyamaran multi-agensi dijuluki "Operation Open House" menangkap 24 orang di New Jersey, Amerika Serikat, karena diduga menggunakan gim Fortnite dan Minecraft untuk memancing dan menyasar anak-anak di bawah umur untuk tujuan seks.

Platform seperti ini, menurut agen khusus FBI Kevin Kaufman, telah membuat kejahatan seperti itu lebih mudah dilakukan. Predator daring mendapatkan kesempatan untuk menargetkan anak-anak  secara lebih luas.

Kaufman mengatakan, proses melalui media mana predator memikat anak di bawah umur menggunakan taktik yang sama berulang kali. "Mereka menggunakan apa pun yang mereka pelajari dari korban pertama untuk pindah ke korban berikutnya," katanya.

Sedangkan, Xbox dan PlayStation di AS mengharuskan akun daring untuk pemain di bawah 18 tahun dikendalikan oleh akun orang dewasa. Cara ini diharapkan dapat menetapkan batasan apa yang dapat dilakukan dan dikatakan anak-anak secara daring.

Tapi atas kebijaksanaan orang tua untuk menetapkan batasan seperti itu, pemain dapat berinteraksi dengan semua kelompok umur lainnya. Menanggapai kekhawatiran itu, pihak Microsoft menyatakan, mereka memiliki tim keselamatan khusus yang bekerja di Xbox Live 24 jam sehari selama tujuh hari seminggu. Tim tersebut meninjau konten yang ditandai secepat mungkin dan berkoordinasi dengan penegak hukum dalam kasus langka yang diperlukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement