REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia mengenal kedelai dari olahan tempe atau tahu. Banyak yang bilang mengonsumsi makanan membuat kesehatan menjadi optimal, namun apakah itu benar adanya?
Kedelai adalah salah satu dari segelintir protein vegetarian lengkap. Produk kedelai, seperti edamame, tahu, dan tempe mengandung sembilan asam amino esensial.
"Karena kedelai memiliki profil asam amino yang mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh kita. Kedelai juga dapat menggantikan protein hewani, seperti telur, daging, ikan, makanan laut, dan susu," kata ahli diet dan pelatih pribadi di Glen Ellyn, Illinois, Cathy. Leman, RD,.
Hal yang perlu diketahui, tubuh manusia tidak dapat menghasilkan asam amino esensial. Sebab pasokan asam amino harus berasal dari sumber makanan, salah satu yang mudah ditemukan tentu saja kedelai.
"Kedelai penuh nutrisi, dan itu tidak memiliki kolesterol dan rendah lemak jenuh," kata ahli diet di British Columbia Pamela Fergusson, RD, PhD, dikutip dari Reader's Digest, Jumat (16/8).
Di samping asam amino esensial, kedelai pun menawarkan nutrisi lain yang kaya pula. Setengah cangkir edamame yang dikupas adalah sumber vitamin C yang membantu kekebalan, juga zat besi yang penting untuk kesehatan sel darah merah.
"Asupan kedelai secara teratur dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi dan lipoprotein densitas rendah, alias kolesterol 'jahat'," kata Fergusson.
Sebuah studi di The Journal of Nutrition menemukan, protein kedelai secara signifikan dapat membantu menurunkan kolesterol LDL. Kedelai juga merupakan salah satu dari 13 makanan yang membantu menurunkan trigliserida secara alami.
Rekan penulis studi dan profesor ilmu gizi di University of Toronto David Jenkins, MD, PhD, mengatakan, makanan protein kedelai bermanfaat, meskipun pengaruhnya terhadap kolesterol kecil. Kedelai masuk menjadi jenis makanan yang menjaga kesehatan jantung dan bisa menjadi pilihan makanan untuk sehari-hari.
Konsumsi kedelai dapat menggantikan pilihan makanan yang kurang sehat bagi jantung, seperti daging merah dan daging olahan. Manfaat yang diberikan berkaitan dengan kadar kolesterol yang sehat.
"Banyak ahli percaya kedelai baik untuk jantung karena meta-analisis efek kedelai terhadap kolesterol secara konsisten menunjukkan protein kedelai mengurangi kolesterol," kata Jenkins.
Untuk mendapatkan manfaat dari konsumis kedelai, ahli diet menyarankan untuk makan hanya dua hingga tiga porsi per hari. Dengan takaran pas kedelai akan menjauhkan dari macam-macam masalah kesehata pada tubuh, termasuk peradangan.
Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 1.000 wanita Cina di Journal of Academy of Nutrition and Dietetics, asupan kedelai yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat penanda peradangan yang lebih rendah yang terkait dengan penyakit kronis. Meski begitu, kedelai tidak bisa mengurangi risiko kanker.
"Di Asia, studi populasi mengaitkan konsumsi kedelai dengan risiko kanker payudara yang berkurang," kata Leman.
Hanya saja, Leman mengatakan, studi sel dan hewan yang menunjukkan senyawa kedelai dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker dan mencegah pembentukan tumor sedikit diragukan. Bukti yang ada terlalu tidak konsisten untuk menyimpulkan kedelai mengurangi risiko kanker payudara.
Tapi, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition meneliti sekitar 9.500 orang yang selamat dari kanker payudara AS dan Cina. Studi ini menemukan mengonsumsi makanan kedelai dengan sedikitnya 10 miligram isoflavon setiap hari dihubungkan dengan penurunan risiko kanker payudara yang secara signifikan berkurang.