Senin 12 Aug 2019 17:23 WIB

Main Ponsel Sambil Menyusui Berisiko Ganggu Bonding Ibu-Bayi

Meski dapat melepas penat, pakar ingatkan ada risiko menyusui sambil bermain ponsel

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Christiyaningsih
Ibu menyusui (ilustrasi)
Foto: Republika/Amin Madani
Ibu menyusui (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian ibu mungkin gemar bermain ponsel sambil menyusui anak. Meski dapat melepas penat, bermain ponsel sambil menyusui dinilai  pakar dapat mengganggu proses bonding antara ibu dan bayi.

Isu mengenai penggunaan ponsel saat menyusui ini diangkat oleh seorang dokter keluarga sekaligus pimpinan dari Royal Australian College of General Practitioners Harry Nespolon. Melalui sebuah artikel di The Courier Mail, Nespolon menyatakan kebiasaan menggunakan ponsel saat menyusui atau brexting dapat memengaruhi hubungan ibu dan bayi serta perkembangan bayi.

Baca Juga

"Secara tradisi, para ibu menggunakan saat-saat menyusui termasuk dengan menggunakan botol, sebagai waktu untuk memperetat ikatan dengan ibu dan bayi mereka," jelas Nespolon dalam artikel tersebut dikutip South China Morning Post.

Artikel tersebut juga menyoroti tentang percobaan Still Face yang dilakukan oleh Edward Tronick di Harvard Medical School pada 1975. Percobaan ini menunjukkan bahwa bayi membutuhkan stimulasi dari wajah ibu dan cenderung berhenti menyusu ketika mendapati ekspresi yang datar pada wajah ibu saat menyusui.

Nespolon menilai dampak dari penggunaan ponsel pintar saat menyusui merupakan masalah penting yang perlu diverifikasi lebih lanjut. "Penggunaan ponsel di antara ibu dan anak saat menyusui dapat mengganggu hubungan (bonding) ini," tambah Nespolon.

Tidak semua orang menyambut pernyataan Nespolon ini secara positif. Seorang bidan dari Hong Kong Pascale Maitre tidak mempermasalahkan penggunaan ponsel pintar oleh ibu saat menyusui. Bidan yang sudah mengabdi selama 28 tahun ini menilai penggunaan ponsel pintar justru dapat membantu ibu untuk tetap terhubung dengan dunia luar ketika sibuk mengurus anak.

Dengan terhubung ke dunia luar, kondisi kejiwaan ibu dapat menjadi lebih baik dan rasa terisolasi selama mengurus anak pun dapat dikurangi. "Fakta bahwa ibu menggunakan ponsel untuk berkomunikasi dengan teman, membagikan berita, dan mengetahui berita dunia terbaru, atau bahkan untuk sekedar meminta saran, akan membantu ibu untuk menjaga hubungan sosialnya," ujar Maitre.

Maitre meyakini bahwa menjaga kondisi mental ibu merupakan hal terpenting demi terciptanya interaksi yang baik antara ibu dan anak. Dia mengatakan anak bisa mengetahui dan merasakan ketika ibu merasa ceria dan bahagia. "Isu ini bias dan berlebihan. Mari berikan ibu kebebasan memilih dan berinsting terhadap bayi mereka," terang Maitre.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh seorang ibu baru bernama Jenny Procter dari Hong Kong. Procter mengatakan ia kerap memanfaatkan ponsel pinter untuk membantunya tetap terjaga saat menyusui bayinya yang baru berusia dua bulan. Procter menilai penggunaan ponsel pintar sangat membantunya untuk tidak tertidur saat menyusui khususnya ketika menyusui sendirian di tengah malam.

"Sedikit waktu penggunaan ponsel pintar untuk membuat mata tetap terjaga tidak menyebabkan masalah," jelas Procter.

Nespolon juga tidak sepenuhnya melarang ibu untuk menggunakan ponsel pintar. Ia pun menyadari ada banyak dukungan menyusui yang bisa didapatkan ibu melalui ponsel pintar. Akan tetapi, ibu menyusui juga perlu memperhatikan waktu atau durasi penggunaan ponsel pintar saat menyusui. "Berbincang dengan kerabat setiap kali ibu menyusui mungkin tidak banyak menolong," papar Nespolon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement