REPUBLIKA.CO.ID, MILAN — Salah satu jenama mode dari Itali, Versace, sempat memproduksi kaos yang lalu membuat gempar. Dalam kaos tertulis bahwa Hong Kong dan Makau adalah salah satu negara yang terdapat di dunia.
Dilansir dari Independent pada Senin (12/8), hal itu menuai kritik dari salah satu duta Versace, Yang Mi. Mengingat, sebetulnya Hong Kong dan Makau bukanlah sebuah negera melainkan sebuah daerah otonomi khusus negara China.
“Kedaulatan dan integritas teritorial China adalah sakral, sah dan tidak ada pembagian,” tulis Yang Mi dalam unggahan di media sosial Weibo. Sebagai tindakan tegas, ia pun berencana untuk mengakhiri kontrak kerja samanya dengan Versace.
Menanggapi kesalahan itu, Versace pun telah menyampaikan permohonan maaf. Selain itu, kaos tersebut kini juga sudah tidak lagi diproduksi dan tidak lagi dijual di pasaran.
Chief Creative Officer Versace, Donatella Versace, mengatakan Versace tak pernah bermaksud untuk tidak menghormati kedaulatan China. “Inilah mengapa secara pribadi saya meminta maaf atas ketidakakuratan dan persoalan yang mungkin ditimbulkan oleh hal ini,” kata Donatella.
Kaos yang dikritik merupakan sebuah kaos berwarna putih. Di bagian belakang, terdapat tulisan berbagai nama kota dan negara di dunia. Dalam kaos tertulis bahwa Hong Kong adalah sebuah kota di negara Hong Kong dan Makau juga merupakan kota di negara Makau.
Dilansir dari BBC, Versace sudah resmi menghentikan penjualan kaos itu sejak 24 Juli. Hingga saat ini, tagar #YangMiStopsWorkingWithVersace di Weibo sendiri telah digunakan 860 juta kali.