REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Erwin Gutawa mengaku terharu terlibat dalam proyek aransemen ulang lagu keroncong, Di bawah Sinar Bulan Purnama yang dinyanyikan S. Darsih.Lagu Di bawah Sinar Bulan Purnama merupakan bagian dari album penghormatan untuk S Darsih yang digagas Vidi Aldiano bersama sang ayah, Harry Kiss
Penyanyi keroncong yang pernah menjadi "Juara Pertama Wanita Lagu Krontjong" Bintang Radio pada 1959 dan 1960 itu merupakan nenek dari Vidi Aldiano.
"Bangga dan terharu karena saya mengenal secara pribadi sosok ibu S.Darsih sejak dulu. Beliau adalah ibu dari sahabat saya sedari SMA, Harry Kiss dan eyang dari Vidi Aldiano dan Vadie Akbar," tulis Erwin Gutawa akun Instagram.
Dalam projek ini, Erwin memasukkan nuansa orkestra di lagu yang direkam bersama Synchron Stage Orchestra di Austria. Putri Erwin, Gita Gutawa juga turut serta dalam proyek ini. Lagu Di Bawah Sinar Bulan Purnama sendiri diciptakan oleh Maladi sekitar tahun 1940-an.
"S. Darsih seorang legenda musik Indonesia (khususnya untuk musik kroncong dan langgam jawa),. Ia sangat terkenal pada masanya. Nyanyian ini direkam dengan iringan orkes keroncong asli di tahun 2012 ketika beliau berumur 75 tahun (S.Darsih wafat th 2013). Dengan data vocal suara tersebut saya memberi interpretasi baru, rasa 'orkestra simfonik' untuk iringan musiknya," jelas Erwin.
Selain Di bawah Sinar Bulan Purnama, lagu lain yang digubah oleh dalam album ini yakni, Krontjong Tanah Airku, Juwita Malam dalam versi jazz dan Sepasang Mata Bola. Bagi Erwin, proyek ini merupakan upaya darina menghargai seniman Indonesia di era terdahulu.
"Menggali dan mempersembahkan kembali adalah salah satu cara untuk menghargai karya-karya para seniman hebat sebagai Pusaka Musik Indonesia," ucapnya.