Senin 05 Aug 2019 11:26 WIB

Berbagi Sikat Gigi tidak Menyebabkan Anda Sakit

Dari segi medis berbagi sikat gigi tak semenjijikkan yang kita bayangkan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Christiyaningsih
Sikat gigi
Foto: mirror.co.uk
Sikat gigi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagi sikat gigi terdengar sebagai perilaku yang menjijikkan. Namun dari segi medis bergantian memakai sikat ternyata tidak semenjijikkan yang kita bayangkan. Berbagi sikat gigi tak akan membuat kita sakit.

John Grbic, doker gigi dari Columbia University mengatakan bertukar sikat gigi tidaklah berbahaya jika dibandingkan dengan berciuman. "Bertukar air liur sangat berbeda dari menggunakan sikat gigi orang lain," ujarnya dilansir Men's Health, Senin (5/8).

Baca Juga

Menurutnya ketika menyikat gigi sebenarnya Anda mengganggu bakteri. Studi menunjukkan bahwa 100 juta bakteri akan menempel pada sikat gigi. Ada kemungkinan besar seseorang akan membagikan plak atau bakteri mereka dari penyakit periodontal saat Anda menggunakan sikat gigi.

Tapi berbagi sikat gigi tidak berarti Anda akan sakit. Anda tidak mungkin terkena penyakit periodontal seperti gingivitis dari sikat gigi seseorang yang mengalaminya.

Bakteri mungkin dipindahkan ke mulut Anda, tapi ada kemungkinan organisme tidak akan menyukai mulut khusus Anda. Tanpa lingkungan yang ramah, bakteri tidak akan tumbuh dan membentuk koloni. Selain itu, banyak pasta gigi termasuk sodium lauryl sulfate yang membunuh bakteri untuk mengurangi risiko lebih lanjut.

Namun risiko Anda tertular infeksi virus seperti herpes atau Epstein-Barr lebih tinggi. Tetapi risiko ini juga bisa terjadi melalui ciuman.

Tentu saja selalu lebih baik menggunakan sikat gigi Anda sendiri. Grbic mengatakan kita dapat dengan aman berbagi sikat gigi dengan membersihkannya terlebih dahulu. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan peroksida jika Anda tidak memiliki obat kumur. Pastikan untuk membersihkannya setidaknya selama 15 hingga 30 detik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement