Rabu 31 Jul 2019 06:41 WIB

Kafein Saat Makan Siang Bukan Ide Baik

Beri jeda waktu makan dengan konsumsi kafein minimal satu jam.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Makan ditemani secangkir kopi.
Foto: Needpix
Makan ditemani secangkir kopi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minuman yang mengandung kafein mungkin sulit dihindari sebagian orang. Sebut saja teh dan kopi yang sebenarnya sudah tampak umum menjadi pelengkap makan, khususnya makan siang.

"Kafein dapat mengurangi penyerapan nutrisi tertentu, seperti zat besi," kata Patsy Soh, ahli gizi Mindful Nutrition, dilansir laman CNA Lifestyle.

Baca Juga

Faktanya, minum kafein secara berlebihan, lebih dari tiga setengah cangkir atau 350 mg sehari sambil mengonsumsi sumber zat besi, seperti daging merah, dapat mengurangi jumlah zat besi yang diserap hingga 80 persen. Ahli gizi Sam Miller mengatakan perlunya memisahkan konsumsi minuman berkafein dan makanan mengandung zat besi paling sedikit selama satu jam.

Selain kafein, alkohol juga menurutnya bukan ide yang baik untuk makan siang. Alkohol bisa menghambat pemecahan nutrisi menjadi molekul yang dapat digunakan dengan mengurangi pelepasan enzim yang mencerna makanan.

Lebih buruk lagi, Miller mengatakan efeknya bisa merusak sel-sel di lambung dan usus, mengurangi kemampuan untuk menyerap nutrisi. "Jika Anda makan siang dengan alkohol setiap hari, itu bisa menjadi masalah," kata Miller.

Nutrisi berbeda yang dikonsumsi bersamaan dapat meningkatkan penyerapannya dalam tubuh. Beberapa contoh termasuk peningkatan penyerapan zat besi ketika diambil dengan Vitamin C, asupan kalsium yang lebih baik ketika diambil dengan Vitamin D, serta minyak sehat dengan Vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement